Jumat, 08 April 2011

Ada Dunia di Balik Cermin, Tanya Saja Alice

Judul : Through The Looking Glass
Pengarang : Lewis Carrol
ISBN : 978-0-141-33007-5
Halaman : 192

In a Wonderland they lie,
Dreaming as the days go by
Dreaming as the Summers die


Kalau saja lorong waktu seperti yang ada dalam Pilih Sendiri Petualanganmu benar-benar ditemukan, mungkin saya juga akan ada dalam daftar antrian orang-orang yang ingin masuk . Tujuannya kembali ke sekitar zaman saya SD. Tak lupa berbekal uang yang berlaku di zaman itu. Lalu saya akan memborong buku-buku yang harganya menjadi murah meriah jika dibandingkan harga saat ini. Jadi anak-cucu bisa punya peninggalan antik... Contohnya buku Alice menembus cermin

Dengan malu terpaksa mengakui, buku-buku zaman saya SD banyak yang raib. Yang tersisa hanyalah seri Trio Detektif , Tintin dan beberapa buku Lima sekawan, Pasukan Mau Tahu dan Sapta Siaga. Serta secara ajaib masih ada Majalah Expo. Kondisinya juga sedikit memalukan he he he

Buku Alice menembus cermin pernah saya baca, namun entah raib kemana buku itu. Saat acara nonton bersama Film Alice in Wonderland bersama Penerbit Atria, saya baru ingat akan cerita Alice yang lain. Sebuah penerbit pernah menerbitkan dua cerita seputar Alice dalam satu buku, namun ternyata susah untuk mencarinya. Akhirnya saya berhasil mendapat buku ini, Thx buat Benmedo Tambunan yang berbaik hati mencarikan buku ini disela-sela hunting buku fantasinya *thx say.. peluk-peluk* Juga Silvero yang bersedia saya teror untuk mencari makna yang pas bagi sebuah puisi.

Buku ini kembali berkisah mengenai petualangan Alice. Suatu saat, Alice dan Kitty, kucingnya sedang bermain. Alice mengangkat sang kucing ke depan cermin yang ada di atas perapian. Mendadak kaca yang ada seakan berubah menjadi kabut tipis sehingga Alice bisa dengan mudah menyentuh dan memasukinya.

Sejak kakinya berada dalam dunia di balik cermin, Alice tak henti-hentinya menemukan berbagai hal menarik. Misalnya saja menemukan sebuah padang bunga dimana karena pengaruh tanah yang keras, bunga-bunga yang tumbuh bisa bicara, bertemu dengan aneka ragam serangga aneh seperti a bread-and-butterfly yang memiliki kepala dari sebongkah kecil gula, sayap dari roti dan mentega serta hidup dari teh encer ditambah krim.

Alice juga menjadi juru damai antara singa dan unicorn yang sibuk bertempur demi memperebutkan mahkota milik raja. Alice juga harus terbiasa mendengarkan aneka puisi dan lagu. Kadang-kadang kata yang dipilih sungguh kata-kata yang luar biasa menarik.

Buku ini tetap penuh dengan aneka karakter mengagumkan ala Lewis Carroll. Jika dalam Alice in Wonderland kita bertemu dengan kelinci putih, dan sang ulat jenaka, maka dalam buku ini kita akan bertualang dengan Humpty Dumpty, kesatria putih serta Tweedledum dan Tweedledee.

Daya tarik utama dari buku ini justru dari latar belakang permainan yang mendasari cerita. Jika dalam Alice in Wonderland yang dipakai adalah permainan kartu. Makan dalam buku ini justru yang mendasari adalah permainan catur. Tengok saja ungkapan Alice, ” Ada permainan catur besar yang sedang berlangsung, dari seluruh dunia....”

Permainan catur bisa dikatakan sebuah permainan mental . Dibutuhkan keterampilan tersendiri untuk  bisa menguasai permainan ini. Ingat saja sebuah kisah dalam Harry Potter yang juga menggunakan permainan catur. Kata catur diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "empat". Sebenarnya kata ini merupakan singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut. Permainan ini sudah ada sejak 5.000 tahun lalu di India.

Dahulu permainan catur memang dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda. Hal ini lain dari permain catur modern di mana pesertanya hanya dua orang saja. Terdapat berbagai macam versi permainan Catur - Catur Klasik, Catur Cepat, Catur Kilat, Catur Buta, Catur Simultan, Catur Tandem, Catur Estafet, Catur Online, Catur Korespondensi, Catur Kartu dan sebagainya.

Dalam permainan catur terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai. kadang hitam dan putih dibedakan dengan warna terang dan gelap.

Permainan dilangsungkan di atas papan yang terdiri dari 8 lajur dan 8 baris kotak berwarna hitam dan putih (atau terang dan gelap) secara berselang seling. Permainan dimulai dengan 16 buah pada masing-masing pihak, yang disusun berbaris secara khusus pada masing-masing sisi papan catur secara berhadap-hadapan. Satu buah hanya bisa menempati satu petak.

Setiap bidak catur memiliki gerakan yang unik . Misalnya Raja dapat bergerak satu petak ke segala arah. Raja juga memiliki gerakan khusus yang disebut rokade yang turut melibatkan sebuah benteng. Benteng dapat bergerak sepanjang petak horizontal maupun vertikal, tetapi tidak dapat melompati bidak lain. Seperti yang telah di atas, benteng terlibat dalam gerakan rokade.Kuda memiliki gerakan mirip huruf L, yaitu memanjang dua petak dan melebar satu petak. Kuda satu-satunya bidak yang dapat melompati bidak-bidak lain.


Bayangkan bagaimana serunya buku ini. Alice harus berjalan sesuai dengan peraturan dalam catur selama berada dalam dunai di balik cermin. Atau ia tidak akan kembali ke dunianya sendiri.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar