Kamis, 09 Juni 2011

Legenda FitzChivalry Farseer, si Anak Haram dari Six Duchies


Penulis            : Robin Hobb
Penerjemah     : Barokah Ruziati
Penyunting      : Lulu  Fitri Rahman
Korektor        : Tendy Yulianes
Halaman         :  532
Penerbit         : Matahati


Anak Haram!
Si anak haram!
Dasar anak haram!
Aku bukan pangeran sejati. Aku anak haram!

Sepanjang hidupnya,  Fitz selalu dikenal sebagai anak haram dari Chivalry, calon raja berikutnya. Kehadirannya jelas menjadi bahan pergunjingan diseluruh Kastel. Sudah bukan rahasia umum jika Putra Mahkota  Chivalry dan Lady Patience belum juga  atau bahkan tak bisa memiliki anak. Kehadiran  seorang anak lelaki, walau pun anak haram jelas  merupakan topik yang menarik untuk dibahas.

Nasib memang seakan tidak berpihak pada dirinya. Diseret ke kota yang asing dari pelukan hangat ibunya, ditinggal oleh ayah kandung yang belum pernah ditemui dan hanya diurus  oleh  anak buahnya. Sang ayah demi menjaga perasaan istrinya, memilih mengundurkan diri dan pindah ke pedesaan dari pada menjadi raja dan bertemu dengan Fitz. Terakhir, ia  harus kehilangan satu-satunya sahabatnya yaitu seekor anak anjing.

Fitz berada di bawah pengawasan  Burrich, abdi pangeran yang setia. Tugas sehari-harinya adalah mengurusi hewan peliharaan sang pangeran.  Fitz sendiri adalah panggilan untuk anak lelaki berdasarkan garis keturunan, terutama di luar pernikahan raja dan pangeran. Bagaimana juga darah Chivalry mengalir di dalam tubuh Fitz. “ .... kau memiliki darah keturunan raja. Anak haram atau bukan, kau putra kandung Chivalry,dari garis yang tua....”

Entah mana yang lebih baik baginya, dipanggil Fitz seolah mempertegas asal-usulnya atau dibanggil bocah saja.  Bagi anak berusia 6 tahun sepertinya tak ada bedanya, asal ia bisa makan cukup serta memiliki tempat berteduh. Syukur jika ada yang mau mengajari sesuatu keahlian.Sehari-hari Fitz hanya berkeliaran disekitar kastel tanpa ada yang memperdulikannya, kecuali saat sedang menjadi bahan percakapan.

Sang kakek , Raja Shrewd justru memiliki pemikiran yang berbeda tentang Fitz.  Sekarang mungkin saja Fitz hanya seorang bocah lugu yang berpenampilan kotor.  Namun dengan mengambil dan membentuknya, maka Fitz akan menjadi sosok yang setia, alih-alih sosok anak haram yang tak bahagia yang bisa  dibujuk untuk menggoyahkan takhta. Fitz akan menjadi sosok yang loyal, terikat dengan jiwa dan darah.

Mulai saat itu, Fitz diakui sebagai sosok yang unik.  sosok yang merupakan keturunan sekaligus bukan keturunan raja. Lihat saja lambang yang ada di pakaiannya, lambang kepala rusa jantan dengan benang perak, nyaris mirip dengan  anak-anak sang raja. Bedanya adalah adanya  jahitan benang merah yang memotong lambang tersebut secara diagonal, menutupi gambarnya. Tanda sebagai keturunan raja yang diakui, tapi tetap saja anak haram!

Ternyata dugaan sang raja  benar! Fitz berguna dalam banyak hal. Perlahan tapi pasti ia menunjukkan  sumbangsihnya sebagai anggota kerajaan. Setiap perintah yang seakan tak masuk akan dikerjakannya dengan serius hingga menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat bagi kerajaan.  Setiap tindakannya dilakukan tanpa bertanya mengapa sebuah perintah diberikan. Yang ada dikepalanya adalah bagaimana cara menjalankan perintah, bukan mengapa.Sepertinya selama ini tanpa sadar ia diajar untuk patuh tanpa bertanya apapun. Ditambah dengan kemujuran-kemujuran yang selalu menyertainya, siapapun yang dulu meragukan kemampuan dan memandang rendah Fitz, sekarang memandangnya dengan hormat, walau sedikit.

Maka dimulailah kisah petualangan FitzChivalry Farseer  dari kerajaan Six Duchies yang penuh dengan intrik dan tipu daya. Dimana saja, kekuasaan selalu mengundang rasa iri dan dengki! Dan pastinya ada misteri percintaan yang seakan menjadi momok bagi kaum bangsawan.

Buku ini merupakan buku yang unik!
Tengok saja nama-nama yang membidani  kelahiran buku ini. My beloved sis Uchi, belobed manajer  Sil serta editor yang mumpuni, Lulu. Minimal ada jaminan mutu untuk terjemahan dan typo he he he. Jika urusan kisah  pastilah menjadi bagian sang tukang cerita.

Awalnya saya kurang menyukai cara bercerita dalam buku ini. Alurnya lamban sekali! Nyaris saya menyerah jika tidak ada dorongan semangat. Apalagi saya bukan pembaca yang gemar melahap narasi panjang lebar. Sampai nyaris setengah buku isinya lebih banyak narasi  seputar Fitz saja. Kisah tentang bagaimana ia menghabiskan waktu luangnya saja bisa lebih dari 2 halaman, duh membuats aya lelah membacanya. Perincian yang menurut saya tidak perlu justru bertebaran dimana-mana. Aduhhhhhhhhhhhhhhhhhh!

Untungnya kian kebelakang, kisah nya mendaak berubah 360 derajat!  Fitz tidak lagi tertatih-tatih, tapi ia berjalan cepat bahkan berlari di beberapa bagian. Uraian yang semula saya anggap tidak penting justru di belakang malah menjadi kunci utama guna memahami suatu hal. Kadang saya terpaksa mundur ke halangan belakang jika merasa lupa ini bagian dari kisah yang mana ya...

Penulis rupanya sengaja menceritakan banyak hal di awal kisah agar pembaca bisa memahami bagaimana tepatnay sebuah peristiwa terjadi. Tidak ada yang tersisa dari rangkaian rincian penjabaran di awal-awal bab. Semuanay terkemas dalam untaian kisah menawan. Sungguh pengorbanan yang sangat layak!

Selain mendapat pengetahuan tentang bagaimana kehidupan kerajaan pada zaman itu. Urusan politik kadang mendominasi segala aspek kehidupan dalam lingkungan kerajaan. Setiap tindakan seseorang disengaaj atau tidak bisa membahayakan dirinya, terutama jika bersinggungan dengan penguasa. Tengok bagaimana saudara ayah Fitz dalam bersikap, atau bagaimana pengasuhnya membelanya demi darma pada sang tuan

Kita juga mendapat banyak kalimat indah penuh petuah yang diselipkan dalam cerita. Misalnya saja "Buang kerinduanmu padanya. Dengan begitu tidak akan terlalu sakit."  Kalimat ini diberikan oleh  Burrich saat menasehat Fitz yang bersedih kehilangan anak anjing peliharaannya. Atau kalimat, " Belajar  tidak pernah salah. Bahkan belajar untuk membunuh tidaklah salah. Atau benar, itu hanya satu hal untuk dipelajari." Kalimat yang diterima Fitz saat akan belajar menjadi seorang pembunuh.
 
Upssssssssssss! Saya spoiler.
Habis mau bagaimana, kisahnya menggoda untuk dibagi sih. ^_^

Termasuk kata-kata umpatan yang biasanya jarang ada di sebuah novel di halaman 321 he he he

Sejujurnya saya sangat  membenci kelakuan para penghuni kastel Six Duchies! Teganya mereka memperlakukan Fitz dengan begitu kejam. Membiarkan seorang anak tidur di tempat sembarangan, makan semaunya bahkan mungkin makanan yang tak layak bagi anak-anak. Mendengar mereka mengumpat dan mengintimidasinya sebagai seorang anak haram yang tak berguna! Bukan salahnya jika ia lahir tidak dari pernikahan resmi orang tuanya, tapi seakan-akan seluruh kastel ingin membuat ia sadar dimana posisinya. Sungguh kehidupan yang berat bagi anak kecil!

Satu hal yang menonjol dalam kisah ini  adalah unsur persahabatan. Persahabatan yang dibina Fitz dengan sang pelawak terbukti telah menyelamatkan dia dalam berbagai bahaya. Persahabatannya dengan anjing kesayangannya telah menyelamatkan jiwanya. Persahabatan denga anak-anak lain telah menempa Fitz menjadi anak yang tangguh.

Robin Hobb adalah nama pena dari novelis Margaret Astrid Lindholm Ogden. Penulis ini  lahir  pada tahun 1952 di California dan menghabiskan masa kecilnya di Alaska. . karyanya terutama adalah fiksi fantasi , walaupun dia telah menerbitkan beberapa fiksi ilmiah .  Nama Robin Hobb mulai digunakannya pada tahun 1995 untuk karya tradisional Fantasy epik Abad Pertengahan Eropa. .

Karya-karya sebagai  Megan Lindholm antara lain:
The Ki and Vandien Quartet
  • Harpy's Flight (1983) ISBN 0-00-711252-1
  • The Windsingers (1984) ISBN 0-00-711253-X
  • The Limbreth Gate (1984) ISBN 0-00-711254-8
  • Luck of the Wheels (1989) ISBN 0-00-711255-6
Tillu and Kerlew
  • The Reindeer People (1988) ISBN 0-00-711422-2
  • Wolf's Brother (1988) ISBN 0-00-711434-6
Other Books
  • Wizard of the Pigeons (1985)
  • Cloven Hooves (1991) ISBN 0-553-29327-3
  • Alien Earth (1992) ISBN 0-553-29749-X
  • The Gypsy (1992) with Steven Brust ISBN 0-7653-1192-5
Short stories
  • Cut (Read online)
Karyanya sebagai Robin Hobb
The Farseer Trilogy
  • Assassin's Apprentice (1995)
  • Royal Assassin (1996)
  • Assassin's Quest (1997)
Liveship Traders Trilogy
  • Ship of Magic (1998)
  • The Mad Ship (1999)
  • Ship of Destiny (2000)
The Tawny Man Trilogy
  • Fool's Errand (2002)
  • Golden Fool (2003)
  • Fool's Fate (2003)
 The Rain Wilds Chronicles
  • Dragon Keeper (2009)
  • Dragon Haven (2010)
  • City of Dragons (to be released in 2012)
  • Dragon Blood (to be released in 2012)
Soldier Son Trilogy
  • Shaman's Crossing (2005)
  • Forest Mage (2006)
  • Renegade's Magic (2008)
Short stories
  • "The Inheritance" (The Realm of the Elderlings) in Voyager 5: Collector's Edition.
  • "Homecoming" (The Realm of the Elderlings) in Legends II, edited by Robert Silverberg.
  • "Words Like Coins" (The Realm of the Elderlings)
  • The Triumph, a historical story in the Warriors anthology.
  • "Blue Boots" (The Realm of the Elderlings) in Songs of Love and Death, edited by George R. R. Martin and Gardner Dozois.
Collections
  • The Inheritance & Other Stories (2011)
Gambar dari :
http://aworldofmakebelieve.blogspot.com/2011/05/assassins-apprentice.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar