Kamis, 31 Mei 2012

The Throne of Fire


Hal 1/3
--------


                                                MEMO


Tanggal    : 28 Mei  XZ11
Status      : Sangat Rahasia
Kepada    : 1. Mizan Fantasy
                2. Ordo Buntelan
                3. Pembaca Noura Books
Dari        :  Kepala  Kearsipan Perpustakaan  Fantasi  Federasi
Perihal    :  Buku The Throne of Fire
================================================

Telah ditemukan sebuah fakta baru sehubungan dengan keluarga Kane. Sebuah  papirus yang berisi ajakan bergabung telah dikirim Keluarga  Kane ke seluruh penjuru dunia. 

"Di mana pun kau berada, apa pun pun tipe sihir yang kau praktikkan, kami memerlukan bantuanmu. Kecuali kita bersatu dan mempelajari jalan para dewa dengan cermat, kita tidak punya peluang"

Beberapa anak telah menjawab panggilan itu. Bersama mereka berusaha membangkitkan Ra.. Membangkitkan  Ra sepertinya merupakan pilihan satu-satunya. Di masa lampau, hanya Ra yang mampu mengalahkan Aphophis . 

Sejak mengalahkan Aphophis, Ra menyerahkan tahta kepada Horus. Oleh karenanya untuk membangkitkan  Ra, diperlukan penggabungan tiga potongan Book of Ra yang masih misterius keberadaannya.

Buku ini jelas menekankan pada usaha menemukan Book of Ra, dengan berbagai halangan dan rintangan. Belum lagi kebiasaan Carter yang sembrono sehingga sering membuat mereka berada dalam bahaya.  Pada akhirnya kakak-beradik ini mampu mengatasi malah dengan tak terduga. Nasib baik sepertinya selalu berada pada mereka.

Hal 2/3
-----------


Banyak yang mengakui  kemampuan  para penyihir Mesir sebagai  yang terbaik  di dunia.  Nyaris setiap dewa memiliki kuil sendiri dimana banyak penyihir yang memuja dewa tersebut berlatih kanuragan, Mereka  dilatih untuk menghadapi aneka macam pertempuran, bahkan  bila perlu pertempuran dengan para dewa. 



Dengan unsur sihir, perkelahiran atau pertempuran, kisah kasih ala anak muda yang penuh dengan tawa dan rasa cemburu  berada dalam buku ini siap diramu menawarkan sebuah sensasi kisah petualangan menawan, sesuatu yang berbeda. 



Namun entah mengapa, dibandingkan buku pertama, kisah dalam buku ini terasa "datar". Memang betul banyak kejutan yang ditawarkan, namun cara berkisahnya yang seakan lambat sehingga  membosankan. 

Sungguh sayang. Banyak kata yang tidak bermanfaat. 
Walau begitu glosarium yang memuat kata-kata perintah yang pernah digunakan oleh Carter & Sadie lumayan menghibur. Istilah-istilah Mesir lain seperti Bau= roh jahat, Was=kekuatan, Sau=pembuat jimat,  justru menjadi daya tarik sendiri dalam kisah ini.



Beberapa lokasi yang disebutkan dalam buku ini  konon memang benar-benar ada. Sementara keberadaan pada dewa sesuai dengan yang tercantum dalam naskah antik. Mitologi dan kenyataan seakan menjadi satu  menawarkan sebuah dunia baru yang menawan.

Sekedar menyegarkan ingatan, sosok Dewa Ra yang menjadi topik utama dalam buku ini merupakan  dewa tertinggi dalam mitology Mesi. Ra atau  Amon-Ra). kekuasaan Ra meliputi   langit, di bumi, dan di bawah tanah.Dewasa ini simbol mata Ra bisa kita temui dalam mata uang negara tetangga.  Kuil Abu Simbel didirikan untuk memujanya.

 Hal 3/3
-----------
Seperti yang lalu, rekaman digital juga dipindahkan    kebentuk cetakan. Kualitas suara memang sudah lebih banyak namun tetap harus berhati-hati saat mendengarkan. karena beberapa kata perintah akan lebih dipahami dengan melihat "gambarnya" 

Buku bisa diperoleh di Perpustakaan dengan memasukan data rahasia berupa;  
Nama Penulis : Rick Riordan
Penerjemah : Rika Iffati Farihah
Penyunting : Tendy Yulianes Susanto
Penyelaras Aksara: Novri Fajriani
ISBN : 978-979-433-677-9 
Halaman: 468 
Penerbit : Mizan  Fantasi 
Jumlah point yang harus diserahkan adalah : 74.000 satuan rupiah.


Mengingat keterbatasan jumlah buku, berlaku siapa cepat dia dapat.
Selamat membaca

Senin, 21 Mei 2012

Kisah dibalik 2 S Dahlan Iskan



Penulis : Khrisna Pabichara
Penyunting: Suhindrati Shinta & Rina Wulandari
Penyelaras Aksara: Emi Kusmiati
Ilustrasi Isi:  Sweta Kartika
Desain Sampul: Tyo/RAI studio
ISBN : 9786029498240
Halaman : 392
Penerbit : Noura Books
Harga: Rp 62.500

Kisah dalam buku ini membuat saya sejenak merenung. Seorang  anak dari dusun yang sudah “mentas”  tidak malu akan masa lalunya. Dengan  santainya beliau mengakui bahwa sepatu kets baru dimiliki saat kelas 3 Aliyah. Kontras sekali dengan kondisi beliau saat ini, jika mau toko sepatu pun bisa dibelinya.  Mungkin itu sebabnya beliau lebih sering menggunakan sepatu kets yahh (tebakanku sih).

Beliau juga tidak malu mengakui pernah bersekolah disebuah sekolah yang kurang popular. Saat ini sekolah mana yang bakalan menolak anak-cucunya, tidak ada! Atau bagaimana Dahlan kecil harus melakukan sesuatu yang terlarang demi adik terkasih. Sekarang ia bisa membelikan apapun yang diinginkan adiknya. Bahkan beliau mengakui betapa seringnya mengalami kelaparana saat kecil.

Sementara sahabat eh  teman eh  bukan  kenalan saya saat sekolah dulu sudah tidak mau mengenal  teman-temannya. Saya anggap saja kenalan karena sahabat  tidak akan bersikap begitu, tidak juga sikap seorang teman. Jika ada yang menghubungi atau mendatangi kantor  sering kali dianggap sebagai seseorang yang ada maunya. Salah satu  sahabat saya bercerita  saat diwawancarai media ia mengatakan untuk tidak usah mengusik kehidupan masa lalunya. Ia seakan menyembunyikan masa lalunya. 

Sosial media hanya untuk “teman”  pilihan, apalagi nomer telepon dan sejenisnya. Padahal kadang ia dihubungi untuk sebuah kegiatan reuni yang jika ditinjau dari sisi bisnis bisa saja mendatangkan sebuah kesempatan. 

Sungguh berlawanan dengan dengan sosok Dahlan  Iskan. Padahal dia baru "segitu" saja

Berharap saja ia ingat bahwa dunia berputar.

Sudahlah… kembali ke  buku yuk ^_^

----------->
se.pa.tu
[n] (1) lapik atau pembungkus kaki yg biasanya dibuat dr kulit (karet dsb), bagian telapak dan tumitnya tebal dan keras: -- kulit; -- rendah; -- tinggi; (2) sesuatu yg menyerupai sepatu

Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/sepatu#ixzz1vWCAYaWd

Hanya dua hal yang merupakan impian  Dahlan kecil saat itu, 2 S.  Sepatu dan sepeda.  Bagi anak remaja saat ini, sepatu sudah bukan barang mewah lagi. Seorang anak bisa memiliki dua, tiga bahkan puluhan sepatu. Sementara Dahlan butuh perjuangan keras hanya untuk mendapatkan satu sepatu yang bukan baru lagi. Tapi justru perjuangan mendapatkannya  yang membuat sebuah sepatu menjadi barang berharga bagi beliau. Saat bisa membeli sepatu, justru sepatu bekas yang dibelinya dengan sebuah alasan mulia, berbagi.

Sedangkan sepeda didapat dengan cara yang lebih mudah, kredit.  Walau bagaimana kondisi sepeda itu, tetap saja butuh waktu untuk membelinya. Uang menjadi sebuah kata yang  menyeramkan bagi keluarga mereka.  Setiap ripis, sebutan eyang saya untuk sen harus dipertimbangkan dengan sangat cermat. Terlalu cermat bagi saya.

Walau memiliki beberapa domba, tidak berarti Dahlan Kecil dan Zain adiknya bisa terlepas dari bahaya kelaparan. Mereka tidak dengan mudahnya menukar domba dengan beras. Sudah sering mereka harus menahan lapar .  Begitu laparnya sehingga  saat ada sesuatu yang bisa dimakan, bahkan makanan sederhana sekalipun, bagi mereka seakan mendapat harta karun.

 Mendadak saya seakan mencium bau opor ayam yang terasa sangat menggoda selera , padahal saya bukan penyuka opor ayam. Penulis mampu menggambarkan betapa nikmatnya Dahlan kecil dan Zain menikmati opor ayam, makanan yang bagi saya bukan hal mewah. Menyentuh.

Sejak pertama mengintip draf naskah, isi buku ini sudah menyentuh. Kehidupan seorang “besar” ditulis apa adanya tanpa ada yang ditutupi.  Penulis seakan ingin mengatakan biar bagaimana Dahlan Iskan juga manusia biasa yang harus berjuang keras untuk bisa menjadi seperti saat ini. Siapapun bisa menjadi seperti beliau asal mau berusaha, bekerja keras, berdoa dan mampu melihat peluang.  Tentunya tak ketinggalan restu orang tua.

Restu orang tua dan keluarga, sepertinya setiap langkah Dahlan Iskan selalu mengacu kesana. Sekolah dipilih sesuai dengan keinginan orang tua, walau memang biaya menjadi pertimbangan. Bahkan untuk kuliah pun Dahlan tidak akan pergi  jika tidak mendapat restu bapaknya.  Saat teman-temannya menyantap makanan lezat dengan nikmat, Dahlan kecil justru tidak kelu, tidak mampu menelan makanan karena teringat sang adik belum makan. Setelah tahu  sang adik juga mendapat “jatah”  demikian juga bapaknya baru ia bisa makan lahap.

Sebenarnya selain dua hal tersebut, persahabatan juga mewarnai harti-hari Dahlan kecil. Betapa persahabatan membuat segala hal menjadi mudah jika dipikirkan bersama. Tak ada yang tak bisa  jika seluruh sahabat bersatu padu. Bahkan dalam kenakalan pun mereka bersatu, kompak. Kadang, dalam persahabatan ada perselisihan, tapi itu membuat persahabatan yang ada kian kental.

Buku ini serat dengan makna kehidupan. Lebih tepatnya memaknai  kehidupan secara sederhana , nrimo tapi bukan berarti pasrah. Berkompromi  merupakan hal yang dilakukan oleh mereka sekeluarga dalam banyak hal.Keluarga Dahlan kecil mengajarkan banyak prinsip hidup. Misalnya seseorang harus bertanggung jawab pada setiap perbuatannya, simak kasus sepeda milik  Maryati, teman Dahlan. Tengok kisah  di halaman 102,  Dahlan kecil sudah mampu melihat jauh ke depan dibandingkan yang lain.

Beberapa bagian dari buku ini membuat saya  kian mensyukuri apa yang saya miliki, termasuk masa kanak-kanak yang lebih beruntung.  Penulis menggambarkan sebuah peristiwa dengan menawan. Apa adanya, justru itu yang menjadi daya tarik kisah ini, sederhana dan apa adanya. Beberapa bagian dan tokoh memang  fiktif, tapi terlepas dari itu buku ini menarik.

Walau judulnya mengenai sepatu, tapi kisah seputar sepeda juga banyak terdapat dalam buku ini. Cerita seputar sepatu yang ada tak kalah menariknya.  Bahkan jika dicermati, kita bisa melihat gambar sepeda dengan jelas di kover depan buku ini. Hanya saja sepertinya sepatu lebih mendominasi buku ini. 

Saya sedikit penasaran pada penyebutan jam di halaman 367. Sepertinya itu bukan jam sebelas deh. Konfermasi dari  beberapa pihak membenarkan dugaan saya. Apa kita yang salah yahhh, mereka menggunakan dialek setempat atau bagaimana. Penasaran.

Dahlan Iskan adalah  Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara  lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951.  Memulai sebagai  calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, sejak tahun 1982 hingga sekarang memimpin surat kabar Jawa Pos Khrisna Pabichara sang penulis telah menghasilkan empat belas buku hingga saat ini, termasuk Mengawini Ibu: Senarai Kisah yang Menggetarkan.

Masih ada dua buku lagi dalam seri ini.  Surat Dahlan mengisahkan bagaimana membangun  media serta kegiatan  berbisnis. Dalam buku ketiga,  Kursi Dahlan mengisahkan kesuksesan  memimpin PLN serta kegiatan  sebagai menteri BUMN. Tak sabar menanti, jadi kecanduan sepertinya.

Untuk saya yang bukan penggemar autobiografi, bintang 3,5 sepertinya layak.
Direkomendasikan untuk dibaca karena mampu membuat pembaca lebih mensyukuri apa yang telah dimiliki selama ini serta berbagi semangat berjuang dalam menjalani hidup ini.

 Foto:
finance.detik.com/read/2012/05/08/120907/1911883/1034/dahlan-iskan-hemat-listrik-paling-besar-itu-jam-1600-2200

Jumat, 18 Mei 2012

Stories for Boys


 
ISBN: 978-1-84810-356-6
Halaman: 512
Penerbit: Miles Kelly


Kebiasaan mendongeng sebelum tidur sepertinya masih menjadi kegiatan yang dilakukan oleh para orang tua.Mendongeng bisa saja dilakukan secara lisan atau dengan membaca buku.  Selain mendekatkan diri dengan sang anak, kegiatan ini juga bisa dijadikan sarana guna memperkenalkan kebiasaan membaca.

Dahulu saya harus mengarang aneka kisah yang berbeda setiap malam sebagai dogeng pengantar tidur. Kadang saya terlalu kreatif dengan mengubah kisah klasik seperti timun mas menjadi sebuah kisah yang bukan main ngawurnya. Masalahnya kadang saya suka lupa cerita yang saya buat sehingga sering malah saya yang didongengi jagoan neon. Biasanya jika menurut dia kisahnya berbeda dengan yang pernah saya ceritakan maka ia segera menyampaikan protes dengan menceritakan versi yang diingatnya.

Buku bacaan memang menjadi pilihan bantuan. Tapi memilih buku bacaan yang menarik bukanlah hal mudah. Belum lagi  bahan bacaan atau material harus dipilih yang sesuai dengan usia anak karena umumnya anak-anak sering ingin ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu. Entah dengan memegang atau menunjuk-nunjuk asal. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa merusak buku tersebut.

Buku  untuk anak laki-laki biasanya dibedakan dengan buku untuk  anak perempuan. Umumnya buku untuk anak laki-laki berisi kisah mengenai petualangan, misteri, sesuatu yang dinamis. Demikian juga dengan sosok tokohnya. Walau begitu tidak ada larangan untuk membacakan kisah seputar  putri bagi anak laki-laki ^_^
 
Salah satunya yang bisa dijadikan pilihan adalah buku ini. Buku ini diperuntukan untuk usia delapan tahun keatas. Isinya terbagi menjadi lima bagian dimana tiap bagian terdiri dari beberapa kisah yang merupakan penggalan kisah lainnya. Halaman tiap bagian juga dibedakan warnanya, ada yang biru kuning juga  hijau.

Ada pun pembagiannya adalah sebagai berikut:

1. Section one: Murder Most Foul
- The Adventure of the Speckled Band
- The Hand
- Blood Upon the Altar
- The Pursuit of Bill Sikes

2. Section two: Heroes of the Hour
- The Saviours of the Train
- A Mery Evening with a Distant Relative
- Escape from the Ape Men

3. Section  Three: In Untrodden Lands
- The Search for Water
- A Visit to King Salomon's Mines
- Love of Life

4. Section Four: The Cruel Sea
- Jim Hawkins Boards the Hispaniola
- Shipwreck!
- The Loss of the Brig

5. Section Five: Escape and Rescue
- Dante's Escape from the Chateau d'If
- A New Use for a Tea-table
- Fighting the Cannibals
- The Strange Ride of Morriwbie Jukes

Bagi para orang tua yang suka membaca, tentunya akan memahami bahwa The Adventure of the Speckled Band merupakan besutan dari Sir Arthur Conan Doyle, dengan juga dengan Escape from the Ape Men. Dengan demikian para orang tua bisa lebih menghayati saat membacakan kisah itu. Demikian juga dengan kisah The Search for Water merupakan cuplikan dari Journey to the Centre of the Earth besutan Jules Verne. Sedang The Pursuit of Bill Sikes merupakan bagian dari kisah Oliver Twist dari  Charles Dickens.

Di halaman awal, kita akan menemukan sepenggal paragraf yang merupakan inti dari kisah tersebut. Hal ini dipergunakan untuk memudahkan para orang tua memahami kisah yang ada. Dengan demikian para orang tua bisa menemukan cara yang pas untuk menyampaikan kisah tersebut.

Dengan warna-warna kover dan halaman yang menawan buku ini layak dibeli untuk buah hati. Sayangnya sampai saat ini masih tersedia dalam bahasa aslinya. Soal harga relatif. Tapi untuk anak anggap saja ini investasi masa depan. Harganya terjangkau kok.

Jika tertarik dengan buku ini atau buku sejenis bisa diintip di www.inapublikatama.co.id selaku distributor di tanah air. Semoga tak lama lagi kita bisa menikmati   terjemahannya.

The Lost Hero+ Ther Melian#1+ Theodore Boone#2 + The Brief Wondrous Life Of Oscar Wao + The Coke Machine + Catatan Harian Alien

Libur panjang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.Salah satunya dengan menuntaskan kerjaan yang tertunda. Mulai dari menuntaskan urusan beres-beres, tugas kantor hingga mengurangi tumpukan PR yang belum dibaca.

Selama dua hari, Kamis dan Jumat akan digunakan untuk menuntaskan PR Bacaan. Membaca sih bukan masalah. Eitsss jangan menuduhku sombong, tapi begitu faktanya. Tidak butuh lama untuk menuntakan sebuah buku, apalagi jika mampu membuatku terlena. Masalahnya eh bukan masalah sebenarnya, hanya saja waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah review lebih lama dari pada menuntaskan sebuah buku.

Untuk kesempatan kali ini, maka dipilih cara seperti ini. Sebuah buku dibaca lalu diberikan komentar singkat and mantap seputar buku tersebut.

Semoga tidak menjadi kebiasaan nih



 Penulis: Rick Riordan
 Penerjemah:  Reni Indardini
 Penyunting: Tendy Yulianes
 ISBN: 9789794336533
 Halaman: 600
 Penerbit:Mizan Fantasy
 Harga: Rp 79.000

Menarik!
Buku ini menawarkan lebih banyak dewa-dewi untuk  dikenal.

Tokoh utamanya bukan hanya 1 Demigod  seperti kisah sebelumnya, tapi ada tiga.

Dengan cantiknya Rick Riodon membuat ketiga tokoh utama, Jason, Leo dan Piper memiliki peran dengan  bobot yang  setara satu dengan  lainnya.

Sosok ketiganya mengundang simpati yang berbeda. Betapa menyakitkan bangun tidur tanpa ingat apa-apa, menikmati sensasi membuat seseorang memberi apa yang kita minta serta memiliki kemampuan yang justru dianggap menakutkan bagi orang lain.

Menarik juga membaca kisah mengenai Hera dari sisi yang berbeda dengan yang selama ini ditawarkan.


Penulis: Shienny Megawati Sutanto
Editor: Desy
ISBN: 9789792798661
Halaman: 448
Penerbit: Elexmedia
Harga: Rp. 66.800

Selama ini baru Kota Biru dari Boni yang membuat saya terpesona. Sekarang ditambah dengan pesona kisah yang disajikan oleh Shienny.

Para tokohnya memancarkan aura misterius.
Sering sosok yang ditampilkan baik tapi sesungguhnya memiliki sisi gelap
Kita tidak bisa menebak kisahnya. Sesuatu yang hitam bisa saja ternyata abu-abu bahkan putih.
Tidak ada yang pernah tahu isi hati yang lain.

Soal kover, mengacungakan semua jempol yang ada.

Hebatnya lagi penulis yang satu ini cukup konsisten dalam menulisnya, sesuatu yang menjadi kunci utama kesuksesan

KREATIF!



Penulis: John Grisham
Alih Bahasa: Monica Dwi Chresnayani
Editor: Dini  Pandia
ISBN-13 : 9789792271270
Halaman : 232
Harga : Rp 42.000 
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama  

Buah tak jauh dari pohonnya.
Sudah sering kalimat itu diungkapkan untuk mjenceritakan kehebatan sang anak yang tak jauh berbeda dengan orang tuanya. Kadang malah bisa lebih hebat. Demikian juga dengan Theodore Boone.

Baginya keluarga adalah segalanya, bahkan negosiasi mengenai banyak hal dipergunakan untuk kelangsungan keluarga.

Saat harus membantu sahabatnya, tak ada yang mengira ia hanya butuh sekian jam untuk menuntaskan masalah sementara pihak berwajib mutuh sekian hati bahkan nyaris seminggu.

Keluarga memang segalanya,perasaan  itu juga yang membuat sebuah keluarga yang nyaris terpisah bisa bersatu.

MENYENTUH!


Penulis: Junot Diaz
Penerjemah: A. Rahartati Bambang Haryo
Editor: Andityas Prabantoro
ISBN: 978-602-9225-19-8
Halaman: 380
Penerbit: Qanita 
Harga:  Rp 75.000  

Inspiratif!

Butuh lama guna menuntaskan buku ini, tapi sesuai prinsipku setiap mulai membaca maka harus diselesaikan sampai tuntas tak perduli berapa lama.Bacaan yang berat tapi menawan.

Sosok Oscar yang menyedihkan sekaligus mengangumkan memberikan banyak hal bagi pembacanya.
Hidup adalah pilihan, Oscar sudah memilh bagaimana ia harus menjalani hidup ini.

Yang tak terduga adalah dampak pilihan Oscar bagi orang-orang disekitarnya.
Setiap langkah yang dipilih seseorang ternyata berhubungan dengan yang lainnya.




Penulis:  Michael Blanding
Alih Bahasa: Yulius Erfan
ISBN: 9786020006543
Halaman: 420
Penerbit:  ELEX MEDIA
Harga: Rp 99.800

Nyaris 100  halaman hanya untuk catatan!
Saat kuliah S2 lalu, salah satu tugas dari matakuliah Pemasaran Internasional adalah membuat ulasan mengenai produk ini. Terlepas dari urusan produk yang belakangan ini sering dibicarakan, pemasaran produk ini memang sungguh luar biasa sehingga bagi beberapa pihak sudahi dianggap merupakan bagian dari kebutuhan hidup.

Penyesuaian citra rasa dilakukan demi kelangsungan hidup produk namun tetap mengacu pada standarisasi mutu.Mau tak mau terpaksa mengakui strategi pemasaran produk ini sungguh luar biasa.

Contohnya diri saya, walau sudah dicekoki berbagai tayangan mengenai minuman yang konon mampu membersihkan karat dan sebagainya tetap saja saya menikmati minuman dingin ini disaat udara panas.

LUAR BIASA!


Penulis : Vinda Swasthipadma
Editor: Diah Merta
Ilustrasi Sampul: Windutampan
Ilustrator :  Dani Sungu
ISBN: 979-38132-4-5
Halaman: 144 hal.
Penerbit:  Liliput, 2006
Harga:  Rp. 25.000,-

SAYANG SEKALI..................!
Kalau saja penerbit ini masih ada, saya pastilah akan segera mendaftar untuk menjadi anggota fans klub-nya. Sehingga setiap kali ada buku baru  saya menjadi orang pertama yang tahu dan memilikinya. Tak perlu menunggu buntelan!

Anak-anak memang suka berimajinasi. Tapi bukan berarti imajinasi mereka tidak bisa menjadi kenyataan.
Atau malah mereka melihat sebuah kenyataan sementara di mata orang dewasa itu adalah imajinasi?
Kenyataannya kadang kita tidak melihat kenyataan yang ada di depan mata.

Kisah yang menawan.

Note: menugaskan Dion untuk mecari buku-buku lain dari penerbit ini.

Kamis, 10 Mei 2012

Diari Nigel, si Vampir Tengil #2



Judul     : Diary of A Wimpy Vampire #2
Penulis   : Tim Collins
Ilustrasi  : Andrew Pinder
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penyunting : Musa Annaqi
ISBN: 978-602-9837-75-9
Halaman : 289
Penerbit : Kantera
Harga: Rp 37.900

A diary is a record (originally in handwritten format) with discrete entries arranged by date reporting on what has happened over the course of a day or other period. A personal diary may include a person's experiences, and/or thoughts or feelings, including comment on current events outside the writer's direct experience. Someone who keeps a diary is known as a diarist.

Anda punya  diary?
Yakin tidak punya?
Coba ingat-ingat lagi.

 
Saya (pernah) punya diary, bahkan saya masih menyimpan diary bersama seseorang special. Diary itu sebenarnya sama dengan diary pada umumya, bedanya adalah saya dan dia menulisnya bersama-sama. Kadang ada yang ditulis pada hari yang sama, kadang ada yang beda hari.Semacam catatan perjalan kisah kasih kami ^_^

Wujud diary bisa bermacam-macam, ada yang diketik dalam computer, ada yang di tulis tangan. Diary Anne Frank menjadi saksi kekejaman Nazi.  Bahkan di tahun 80-an ada siaran radio, Catatan Si Boy yang melegenda.  Penyiar seolah-olah membaca catatan harian seorang  pria muda dari kalangan atas.

Siapa saja bisa memiliki diary, bahkan  seorang eh vampir sekalipun!
Setidaknya yang saya tahu sampai saat ini adalah Diary Nigel.

Nigel  merupakan sosok vampir  yang entah kenapa dalam kisah ini membuat saya jadi teringat  dengan sosok Edward  dalam Twlight Saga. Nigel dan Edward sama-sama  popular di sekolah. Pacar mereka  bersemangat untuk ikut menjadi vampir, terlalu bersemangat malah. Nyaris setiap saat mereka harus pindah sekolah agar tak ada yang curiga akan wajah mereka yang tak menua. Dan keduanya mempunya musuh yang sama, manusia serigala.

Terlepas dari itu semua, kisahnya benar-benar kocak dan menghibur. Misalnya saat Nigel sedang berada di rumah sakit, ia dengan rakusnya mengambil sekantong darah yang terpasang di  lengan pasien yang ada disebelahnya .  Ia begitu rakus meminumnya sampai menetes ke dahu, membuat yang melihat merasa curiga.


Nigel juga banyak akal, saat harus meloloskan diri dari acara keluarga, ia mempergunakan alasan belajar layaknya anak walau sang ibu bertahan  dan berkata, “Kami bukan keluarga normal, kami orang-orang aneh peminum darah, dan tak peduli sesering apa kami berpura-pura minum kopi di pompa bensin jalan tol tidak akan mengubah kenyataan itu.”

Selain dibuat tertawa  lepas, beberapa hal dalam buku ini juga mampu membuat kita berpikir.  Contohnya saat Nigel harus berusaha keras menutupi jati dirinya walau banyak kejadian yang membuatnya ingin menggunakan kekuatannya sebagai vampir.

Kisah cintanya juga berwarna dalam buku ini. Mau bagaimana lagi, urusan hati tidak mengenal batasan. Sekali terkena panah asmara, siap-siap saja menderita karena cinta.

Dalam buku ini kita akan menemukan berbagai macam judul buku dan film disebutkan.  Lucu juga membaca ada seorang vampir muda yang  membaca  buku Dracula. Serta mencoba membuat karangan dengan teman yang sama.

Saya sedikit heran dengan judul yang ada, Diary Si Vampir Tengil.  Kenapa harus ada kata-kata “Tengil” ? Apakah latah karena buku sebelumnya juga menggunakan kata yang sama, dimana  penggemarnya cukup banyak.  Nama salah satu tokoh juga ada yang mirip.


Satu lagi, biasanya Penerbit  Kantera memberikan peringatan batas usia boleh membaca buku ini atau untuk umur berapa dalam bentuk  warna. Kali ini saya hanya menemukan warna kuning tanpa keterangan. Bagi mereka yang tidak biasa membaca buku  dari penerbit ini mungkin tidak memahami bahwa kuning berarti untuk pembaca  12-17 tahun.  

Sang tukang cerita, Tim Collins adalah penulis dan copywriter. Ia  tinggal di London.Buku-bukunya sudah terjual cukup banyak. Sampai saat ini sudah ada 11 buku yang dihasilkannya.

1. The Diary of a Wimpy Vampire
2. Behind the Lost Symbol
3. The Northern Monkey Survival Guide
4. The Little Book of Twitter
5. The Book Club Bible (contributor)
6. The Baldies’ Survival Guide
7. The Ginger Survival Guide
8. Are you a Geek?
9. The Little Book of Internet Dating
10. School Rules
11. Mingin’ or Blingin

Buku ini membuat pembaca tak ingin meletakkan buku  sampai selesai membaca.
hati-hati jangan dibaca ditempat umum, bisa-bisa dicuriga karena tertawa-tawa sendiri.

Bapak Peri.........! Aku belum dapat buku yang pertama hiks....hik...hiks....

Selasa, 08 Mei 2012

Waspadalah pada Kunang-kunang & Kabut!


Judul               : The Last Secret
Penulis            : Lynn Sholles dan Joe Moore
Penerjemah    : Istiani Prajoko
Penyunting     : Adi Toha
Halaman         : 504
Penerbit          : Serambi Ilmu Semesta
Harga              : Rp 59.000

Ia terbenam
Menyatu dengan cahaya itu
Menyatu dengan alam semesta
Suara-suara kuno membisikkan doa
Langkah kaki lembut bergema di sekelilingnya
Nyanyian yang tetrdengar jauh
Kemudian, ia merasakan panas yang menyengat di wajahnya

Mungkin kita sedang menyaksikan tulisan tangan Tuhan

Sebuah tablet kristal transparan, berkilauan, lebar sekitar lima belas sentimeter tinggi nyaris dua puluh tiga sentimeter dengan ketebalan sekitar dua setengah sentimeter ditemukan di reruntuhan Machu Pichu, Peru. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun, tertulis dalam bahasa yang terdiri atas berbagai simbol.

Penemuan kristal itu tidak diketahui secara luas karena seluruh anggota ekspedisi tewas dengan mengenaskan. Semuanya , kecuali seorang wartawan terkenal Cotton Stone yang menjadi saksi para  ilmuwan menemukan tablet tersebut. Kredibilitasnya diragukan, sehingga nyaris tak ada yang mau percaya pada ceritanya. Bahwa seluruh tim ekspedisi terkena kekuatan jahat yang murni sehingga saling membunuh dirinya. Seperti juga wabah bunuh diri yang sedang melanda dunia belakangan ini.

Konon ada dua belas tablet, namun sembilan telah dimusnahkan  tinggal tiga yang sedang dicari , tapi ketiganya juga terancam dihancurkan oleh sekelompok persaudaraan rahasia dengan misi menghancurkan sendi-sendi agama besar dunia. Tiap tablet terdiri dari dua bagian. Pertama memberitahu bagaimana mempersiapkan diri menghadapi banjir, kedua bagaimana memenangi pertempuran terakhir.

Cotton Stone tidak menyadari  siapa dirinya sebenarnya. Ia juga tidak menyadari bahwa ia berhadapan dengan para malaikat yang terbuang dari surga, nefilim.  Awalnya ia hanyalah  ingin mengembalikan nama baiknya.Tapi ternyata ia malah terseret pertikaian panjang antara dua kubu tanpa ia sadari. Apalagi saat Vatikan campur tangan, Cotton tidak lagi mencari Kristal untuk kepentingannya tapi menyelamatkan seluruh dunia dari wabah bunuh diri akut.

Kisah peperangan antara baik-buruk, malaikat dengan setan sepertinya akan terus ada hingga akhir jaman. Dalam kisah ini, semuanya diramu dengan apik hingga terkesan beda dengan kisah sejenis. Sosok Cotton sebagai seorang jurnalis muda yang terpuruk menambah menariknya kisah ini. Jika umumnya kisah sejenis akan membuat sebagian besar tokoh mati terbunuh , tidak dalam kisah ini. Tidak setiap jagoan harus luka parah  atau meninggal khan.

Secara keseluruhan kisahnya menegangkan dan seru. Pesan moral untuk menghormati umat beragama serta  saling menyayangi sesama terlihat jelas disini. Pembaca tidak hanya  menerima pesan moral saja tapi diajak memutuskan bahwa pesan moral itu layak diperhatikan.  Adegan pembuka yang menggambarkan wabah bunuh diri cukup memberika gambaran  jenis kisah yang ada.

Hanya saja saya kurang begitu menyukai peran salah satu sahabat Cotton. Perannya terlihat hanya sebagai pemberi bumbu saja, pendamping. Padahal  dengan jabatan yang cukup tinggi  di kalangan gereja, ia bisa berbuat banyak, termasuk melindungi Cotton dengan lebih maksimal.

Kunang-kunang dan kabut seakan menjadi ciri khas sebuah adegan seru. Setiap kali ada kunang-kunang muncul, lalu diikuti oleh kabut maka bisa  dipastikan selanjutnya pembaca akan disuguhi adegan yang seru! Penggambaran suasana yang mencekam kian menakutkan dengan efek kunang-kunang dan kabut. Waspadalah saat menemukan bagian yang ada kunang-kunang dan kabutnya, jantung kalian akan berdetak kencang. Menegangkan!

Saat saya kecil, banyak yang menyebutkan kunang-kunang merupakan penjelmaan kuku orang yang meninggal tidak wajar, sehingga harus dijauhi. Dalam buku ini kunang-kunang serta kabut selalu muncul sebagai tanda suatu kekuatan jahat  muncul.

Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%. Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, cacing, maupun serangga lain.

Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya. (Wikipedia)

Kabut atau halimun (serapan dari bahasa Sunda) adalah uap air yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip awan. Hal ini biasanya terbentuk karena hawa dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar kelembaban mendekati 100%.(Wikipedia)

Tidak hanya dalam kisah ini. Dalam banyak kisah kabut sering kali dipergunakan untuk menandakan sesuatu hal buruk yang akan terjadi, sebuah tempat yang menakutkan, bahkan kekuatan jahat. Dalam kisah-kisah horor, rumah atau puri selalu dikelilingi oleh kabut tebal.

Menariknya dalam buku ini kita akan menemukan beberapa iklan terselubung seperti kamera Canon Elph,  Perekam Sony , serta cangkir 7-Eleven. Entah karena penulis menyukai produk itu atau saat itu mereka bukanlah produk tapi merupakan sebuah kebutuhan dan gaya hidup.  Tidak menutup kemungkinan kelak para penulis bersedia membuka naskahnya untuk disisipi iklan seperti  ini.  Diselipkan diantara adegan yang tepat akan membuat  pembaca tersugesti untuk mengetahui produk apakah itu.

Pada kisah The Road, kita akan diberikan  bayangan betapa nikmatnya  minum coca cola.  Sang tokoh dan anaknya digambarkan menemukan sebuah tempat persembunyian dimana mereka menemukan berbagai kebutuhan hidup, termasuk bisa menikmati minuman coca cola yang menyegarkan. Pembaca dibawa kesuasana betapa beruntungnya mereka bisa menikmati minuman itu.

Terakhir, mari kita simak pesan Cotton yang membuat seluruh saluran tv dunia meliputnya,“Tak masalah jika Anda beragama Hindu, Yahudi, Buddha, Kristen, Islam. Kita tak perlu lagi mengkotak-kotakkan diri kita ke dalam kelompok agama yang berbeda yang memusatkan perhatian mereka pada figure sang pembawa pesan  daripada pesan itu sendiri. Kita semua saling terkait satu sama lainnya dan juga dengan seluruh makhluk hidup lainnya. Kita adalah satu dan kita harus bekerja sama untuk melawan kuasa jahat di sekeliling kita. “

Jumat, 04 Mei 2012

The Devil's Whisper


Penulis: Miyuki Miyabe
Penerjemah: Nadya Andwiani
Penyunting: Adi Toha
ISBN: 978-979-024-376-7
Halaman: 413
Penerbit: Serambi
Harga: Rp 49.000,-

Ada dua tipe manusia. Pertama adalah mereka yang tidak melakukan apa yang tidak ingin mereka lakukan bahkan jika mereka dapat melakukannya. Tipe kedua adalah mereka yang tidak menyerah sampai meraih apa yang mereka inginkan.  Aku tak dapat memberitahu tipe mana yang  lebih baik. Yang buruk adalah kau mencari-cari alasan untuk menjelaskan apa yang telah atau tidak kau lakukan

Mamoru kecil mungkin belum memahami apa arti kehidupan ini . Yang ia tahu tak ada teman yang mau bermain dengannya setelah mengetahui ayahnya  Toshio Kusaka dituduh  mencuri dari pembayar pajak. Sang ibu tentunya selalu membela sang ayah dengan segala macam dalih yang tak ia mengerti.

Suatu hari di bulan Agustus tanpa sengaja Mamoru bertemu dengan seorang kakek, Goichi Takahashio. Dari sang kakek ia belajar banyak hal seputar kunci. Aneh memang mengingat usianya yang masih sangat belia.Namun jika kau tidak memiliki sahabat untuk berbagi dalam waktu lama, saat seseorang menawarkan persahabatan,  segala hal yang melekat dirinya akan diterima dengan suka cita tanpa banyak pertimbangan. Keahlian itu ternyata kelak banyak memberikan manfaat bagi Mamoru. Salah satunya saat ia melakukan penyelidikan. 

Sejak ibunya meninggal, Mamoru tinggal bersama keluarga pamannya. Sang paman  adalah seorang supir taxi yang selama ini memiliki catatan bersih selama bertugas.  Suatu hari ia ditangkap dengan tuduhan menabrak orang hingga meninggal.

Tertangkapnya sang paman tidak saja membuat keluarganya merasa resah tapi juga membuka luka lama Mamoru. Ia yang sudah biasa dituduh memiliki kelakukan buruk mengingat  kondisi ayahnya, terpaksa sekali lagi harus menerima cemooh dari teman-teman di sekolah. Hanya rekan kerja dimana ia bekerja paruh waktu yang menghargai dirinya tanpa memandang latar belakang keluarganya.

Rasa penasaran membuat Mamoru melakukan penyelidikan.  Apalagi penelpon gelap  yang mengucapkan kalimat, " Terima kasih karena sudah menangani Yoko Sugano" makin membulatkan tekatnya untuk melakukan penyelidikan. Berbekal keahlian yang diwarisi dari kakek diam-diam Mamoru pergi  ke apartemen Yoko Sugano, seorang gadis yang menyebabkan pamannya tertangkap. Ia berharap bisa menemukan petunjuk guna membebaskan sang paman di sana.

Semula saya mengira kisah selanjutnya adalah mengenai  Mamoru yang melakukan penyelidikan seputar  peristiwa yang menyebabkan pamannya ditangkap serta kasus bunuh diri dua gadis lain. Walau bagaimana sepertinya kematian mereka berhubungan, apa lagi disinopsis sudah disebutkan mengenai kematian tiga orang gadis. Pembaca justru diarahkan untuk penasaran mengetahui bagaimanakah hubungan yang terjadi diantara ketiganya serta apa yang menyebabkan mereka bunuh diri.

Ternyata kisahnya lebih dari pada urusan aksi ala detektif belaka. Mamoru harus berurusan dengan pembunuh berdarah dingin yang menggunakan trik khusus, serta  seseorang dari masa lalunya.Ia tidak saja harus berpacu dengan waktu tapi juga harus sangat berhati-hati dalam bertindak jika tidak ingin jatuh korban lagi.

Buku ini memberikan gambaran kehidupan nyata dimana masih banyak masyarakat yang memegang pepatah "Buah Tak Jauh dari Pohonnya" Padahal dalam kenyataan tidak selalu anak mewarisi sifat serta kelakuan orang tuanya. Belum tentu jika sang ayah penjahat maka anaknya juga penjahat. Memang ada beberapa yang begitu tapi masih banyak yang beda. Mamoru contohnya, ia sangat berbeda dengan ayahnya.

Bayangkan betapa tersiksanya sosok Mamoru akibat anggapan negatif masyarakat terhadap dirinya. Untung jiwanya tidak tertekan sehingga membentuk dirinya menjadi sosok dengan pribadi menyimpang. Suka tidak suka, masyarakat memiliki peran terhadap pembentukan  watak kepribadian seseorang

Secara keseluruhan kisah dalam buku ini cukup menegangkan sekaligus menawan. Tambahan pengetahuan seputar dunia bisnis yang sering dikatakan kejam sungguh sangat membuka wawasan. Juga perihal alam bawah sadar yang sering disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Pembaca dibuat untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. Bagi para penyuka kisah detektif, buku ini layak dibaca dan dikoleksi

Beberapa kalimat dicetak dengan miring dimaksudkan guna penekanan atau sebagai tanda bergolakan bathin tokoh kita, Mamoru. Dengan mencetak berbeda kita akan lebih mudah mengikuti arus kisah dalam buku ini.Namun ada juga beberapa kalimat yang sedikit aneh bagi saya. Misalnya di halaman 207, "Anak itu berakhir bekerja lembur selama satu jam sebelum akhirnya dia pulang, dengan kelelahan." Maknanya rancu bagi saya.

Ketidakbiasaan saya dengan nama Jepang juga sedikit menghambat saya menikmati kisah ini. Kadang saya sering tertukar nama tokoh. Belum lagi sempat kaget  saat membaca nama penulis, ada hubungannya dengan artis film itu tidak yah, namanya mirip. Tapi bagi mereka yang terbiasa dengan nama Jepang, kisah ini terasa gregetnya.

Hubungan antara para tokoh pada awalnya cukup menengangkan, namun sebuah "kebetulan kecil" yang dibuat penulis terkait dengan dua tokoh utama yang jadi berhubungan malah mengurangi greget kisah ini bagi saya. Seandainya setiap tokoh dibiarkan sendiri-sendiri tentu lebih membuat penasaran. Efek beruntun dari sebuah peristiwa atau hubungan antara tokoh dalam beberapa hal seakan dipaksakan jika  kebetulan semata maka menjadi kebetulan yang mencurigakan.

Bagian yang paling saya suka adalah saat pihak penjahat melakukan kontak dengan Mamoru. Ia begitu percaya dirinya hingga yakin Mamoru mau diajak bertemu tanpa melawan. Walau jahat namun ia juga melakukan sebuah kebaikan bagi Mamoru. Walau bagaimana ia dan Mamoru tidaklah sama, mereka memiliki pandangan yang berbeda mengenai kehidupan ini

Judul yang dipilih juga mengandung rasa ingin tahu. Jika membaca buku ini secara tuntas, kita baru bisa memahami makna yang tersirat dalam pemilihan  judul ini.

Akhir kisahnya ditutup dengan dramatis. Mengharukan sekali. Walau bagaimana baiknya seseorang terhadap kita, namun jika sudah bersinggungan dengan keluarga tentunya kita harus memilih dimana akan berpihak. Balas dendam memang kejam tapi sepertinya batasan antara balas dendam dengan meminta keadilan dalam kisah ini tipis sekali.