Sabtu, 28 Juli 2012

Aku (tidak) Gila Hanya....

Judul:Normal is Boring
Penulis: Ira Latief
Desainer: Hariadhi
Ilustrator: Milla Andriana
ISBN: 978-979-22-8347-1
Halaman: 136
Penerbit: Gramedia
Harga: Rp 45.000
Berbeda itu adalah ASET
Tak perlu merasa malu untuk menjadi berbeda.
 Kenali "Perbedaan" diri lalu olah menjadi aset yang berharga

Sepanjang masa pembelajaran saya, satu hal yang saya yakini adalah kita harus membuat sesuatu yang berbeda, out of the box, nyeleneh, unik, apa sajalah.  Cara-cara pikir di luar kebiasaan yang bisa memicu seseorang untuk membuat terobosan-terobosan kreatif dalam kehidupan.

Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan marketing hal tersebut sudah beberapa kali saya aplikasikan dalam banyak hal. Dan terbukti benar,  bahwa sesuatu yang berbeda itu justru menjadi sebuah keunikan asal diolah dengan benar. Bahkan jika itu hal kurang menyenangkan sekali pun bisa diolah menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Semestinya setiap individu tak perlu meragu dengan potensi dalam dirinya, meyakini bahwa ia mampu mengembangkan diri dan menjalani impiannya, dengan mengandalkan kreativitas yang lahir dari keberaniannya menjadi berbeda. Karena menjadi berbeda adalah aset berharga bagi setiap individu.

Sebuah riset di negeri paman sam membuktikan bahwa anak-anak merupakan makluk yang paling  kreatif. Tengok saja hasil karya mereka saat menggambar, atau celoteh mereka saat menceritakan khayalan tentang suatu hal. Saya sendiri kadang masih suka terpesona saat melihat hasil prakarya murid-murid saya dahulu. Saya hanya perlu membimbing di awal, misalnya tentang cara membuat pembatas  buku. Dalam sekejab, pembatas buku buatan mereka justru lebih cantik dan menarik dari pada yang saya hasilkan.Belajarlah dari anak-anak untuk meningkatkan jiwa kreatif dalam diri “Be childlike not Childish” 

Buku ini juga memberikan saran mengenai bagaimana teknik berpikir kreatif. Misalnya dengan  berpikir lateral, yaitu menghubungkan berbagai  hal yang sering kali tak berkaitan satu dengan lainnya.Contoh yang diberikan adalah penaaan masakan Rawon Setan.  Mulailah berpikir secara   out of the box. Caranya dengan berpikir terbalik, berpikir luas  dan menghubungkan banyak hal, mengubah persepsi terhadap sesuatu. Terakhir cobalah menjadi UNIK.

Setelah mendapat tips untuk mulai berpikir kreatif, jangan lupa untuk terus mengasahnya. Mengasah Kreatifitas dapat dilakukan dengan beberapa cara:
  1. Lakukan hal berbeda setiap hari
  2. Lakukan hal berbeda dengan orang lain
  3. Terima tantangan baru
Sering kali, sosok orang kreatif dianggap gila. Padahal keduanya berbeda, walau ada benang merah diantara keduanya.Kesamaan orang kreatif dan orang gila adalah cara berpikirnya yang tidak konvesional. Bedanya, orang kreatif mampu melakukan loncatan pemikiran yang menimbulkan pencerahan atau solusi sebuah masalah, sementara orang gila tidak bisa. 

Sering kali saya suka mencoba dan melakukan sesuatu yang berbeda. Kadang menghasilkan sesuatu yang "berbeda" Tapi ada juga saat-saat dimana tak menghasilkan apa-apa kecuali rasa lelah. Walau begitu bagi saya tetap menghasilkan sesuatu, yaitu saya jadi memehami bahwa yang saya lakukan adalah sebuah kesalahan, atau sebuah awal dari proses kreatifitas yang lain. 

Saya memang bukan orang gila, hanya sedang mencoba kreatif saja.

Bagian yang mempertanyakan mengenai bentuk kartu nama membuat saya meringis. Kartu nama saya awalnya dicetak terbatas, sangat terbatas malah mengingat harganya yang lumayan. Jangan tertawa, jelas harganya lumayan karena kartu nama saya awalnya berbentuk PIN. Hanya mencantumkan nomer handphone, email dan account saya di Goodreads Indonesia. Selaku  koordinator khusus yang berurusan dengan penerbit dan toko buku, tentunya saya perlu membuat mereka selalu ingat dengan saya. Sayangnya justru karena PIN, mereka  memasang di berbagai tempat alih-alih menyimpannya. Pada akhirnya tetaplah butuh catatan kecil juga.Yang penting sudah menawarkan sesuatu yang beda.

Simak kalimat berikut," Saat seseorang menyadari bahwa HIDUP ini adalah sesuatu yang luar biasa, maka ia tak ragu melakukan hal-hal luar biasa dalam kehidupan ini.Termasuk soal cinta."  Contohnya kisah David Tan, seorang eksekutif muda di Malaysia yang melamar pacarnya tepat di bawah billboard yang berisi  visualisasi lamarannya.

Ternyata betul. Cintaku mendadak jadi kreatif karena seringnya mengirim memo/SMS/bb/WhatsApp.  Kian hari, terlihat betapa semakin pandainya ia merangkai kata-kata dan menghubungkan berbagai topik.  Kadang hanya butuh hal sederhana untuk menjadi kreatif.

Melalui buku ini Ira Lathief mengajak kita untuk berpikir dan melakukan segala hal dengan cara yang berbeda. Selama masih sesuai dengan norma, silahkan saja melakukan sesuatu sesuai dengan cara anda sendiri. Sesuai dengan tagline di sampul belakang buku ini ‘kreativitas bisa diciptakan dari hal sederhana dan “tidak normal” bukanlah suatu kesalahan,’ menjadi kreatif itu sebenarnya tidaklah susah, kreativitas bisa diasah.

Untuk membuktikan kreatifitas dirinya, Ira melakukan launching buku ini di Musoleum OG Khouw di TPU Petamburan, bangunan kubur  yang dibangun tahun 1930an dan termegah di Asia Tenggara.  Ira ingin menunjukkan bahwa tak selamanya kuburan adalah  tempat yang menyeramkan, namun  juga bisa dijadikan tempat untuk belajar. Bagi Ira, semua hal tersebut bisa  terwujud jika mau untuk berfikir di luar kebiasaan.

Ditilik dari kovernya saja buku ini sudah unik. Jika umumnya sampul depan bertuliskan judul buku, maka buku ini memberikan ruang kosong. Silahkan tempel  stiker yang ada guna memberikan judul. Saya memilih menempelkan kata PEKO. Bagi saya dan sahabat, kata tersebut kurang lebih berarti sudah teramat payah. Dalam hal ini artinya betapa teramat-sangat payahnya saya sehingga belakangan ini kurang kreatif dalam banyak hal.Jangan lupa menikmati aneka layout unik dalam buku ini.

Tidak hanya menguraikan mengenai kisah sukses orang-orang kreatif, Ira juga mengungkapkan secara jujur kesulitan yang menghapiri mereka yang sebetulnya kreatif. Perbedaan kadang membuat seseorang merasa rendah hati, hal  ini malah mematikan rasa kreatifitas seseorang.  Ira juga mengisahkan  kesulitan  yang  dialami  orang yang terjebak dalam keseragaman dan berjuang untuk menjadi berbeda.

Ira Lathief  lahir di Jakarta, 5 Juni 1980. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran pada tahun 2003 serta menyandang gelar Master dari Jurusan Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia pada tahun 2006. Setelah sekian lama menjadi wartawan,  ia beralih menjadi penulis. Ira Lathief dapat dihubungi di iralennon@gmail.com serta  @IraLathief

*Dibagikan pada Acara Buka Puasa Bersama di Perpustakaan UI 


















Minggu, 22 Juli 2012

Talk to Me Like I'm Someone You Love: 101 Tips untuk Berhenti Bertengkar dan Kembali Berbaikan


Pengarang: Nancy Dreyfus, Psy.D.
Penerjemah: Putri Dewi MR
Editor: Rismaulina Aruan & Daniel Purba
ISBN: 9789790991255
Halaman: 263
Harga : Rp 75.000,-


Saat ini, aku akan melakukan apa pun agar kamu tahu aku mencintaimu

Urusan cinta memang luar biasa. Tidak hanya dari masa pengenalan, bahkan saat sudah mengikat janji dalam sebuah pernikahan urusan cinta tidaklah berhenti, justru kian berkembang. Urusannya tidak  hanya upaya mempertahankan cinta tapi juga terus membuat cinta yang ada berkembang. Artinya juga harus mampu mengatasi berbagai benturan yang ada, lebih baik lagi jika mampu memanipulasi benturan yang ada sebagai bumbu-bumbu kehidupan.

Buku ini ditulis oleh Nancu Dreyfus, Psy.D., seorang psikoterapis dan terapis pasangan dengan pengalaman lebih dari dua puluh tahun. Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi    bagian, yaitu:

1. Bagian 1 : MENGUBAH HALUAN
2. Bagian 2 : MENETAPKAN BATASAN
3. Bagian 3 : MERASA RENTAN
4. Bagian 4 : BERTANGGUNG JAWAB
5. Bagian 5: MEMBERI INFORMASI
6. Bagian 6 : MEMINTA PENJELASAN
7. Bagian 7: MEMINTA MAAF
8. Bagian 8 : MENCINTAI
9. Bagian 9: BERBAIKAN

Dalam membina hubungan, sebenarnya banyak hal kecil yang memicu hal besar, hal sepele yang berakibat besar. Saat perselisihan timbul, butuh penanganan yang tepat agar tidak menjadi sesuatu yang besar. Ada banyak cara untuk menunjukkan kekesalan seseorang, dari sekedar sindirian, mimik wajah, bersikap hati-hati, mengulang keluhan yang sama bahkan bisa saling bentak. Sebuah situasi yang mengkhawatirkan.

Seseorang bisa saja memiliki kemampuan untuk menahan diri dalam upaya mencegah pertengkaran. Tapi sehebat apapun kemampuan kita, tetap saja ada keinginan untuk bisa menyampaikan apa yang kita inginkan. Diungkapan atau tidak perasaan tidak dilihat, tidak didengar akan berakhir pada sebuah ledakan kemarahan.

Kadang dibutuhkan sebuah dorongan untuk bisa mengungkapkan apa yang diinginkan diri kita. Butuh sesuatu juga untuk bisa memahami keinginan pasangan kita. Pada prinsipnya semua merupakan hal yang sederhana namun saat terjadi perselisihan, tak ada yang mudah.

Terdapat 101 ungkapan yang bisa dijadikan bahan renungan dalam menganalisa sebuah hubungan. Jika anda sedikit saja tergerak untuk memperbaiki atau meredakan pertengkaran, maka petunjuk-petunjuk dalam buku ini dirancang untuk membuat anda tergerak secara totalitas. Jika tidak mampu membayangkan lembar petunjuk yang cocok, maka telusuri saja pengelompokan lembar-lembar dari daftar isi lalu biarkan diri anda tertarik oleh bagian yang tampaknya sesuai dengan kondisi emosial saat itu.

Setiap ungkapan dicetak di sisi kiri, sementara sisi kanan dipergunakan untuk memberikan penjebaran mengenai kalimat ungkapan tersebut. Ambil saja contoh kalimat yang paling saya sukai,  Saat ini, aku akan melakukan apa pun agar kamu tahu aku mencintaimu (hal 218). Lembaran ini cocok dipergunakan bagi pasangan yang sedang mengalami interaksi yang tidak menyenangkan. Bagi beberapa orang akan sulit mengungkapkan kalimat tersebut, maka buku ini menyarankan untuk menuliskan pada sebuah lembar dan menyampaikan kepada pasangan.

Perlu diingat, lembar ini bukanlah dibuat sebagai deklarasi kedalaman rasa cinta terhadap pasangan yang mungkin meragukannya. Lembar ini dirancang untuk menanamkan niat baik dalam percakapan, anggaplah sebagai pengingat bahwa dibalik pertengkaran yang terjadi, hubungan anda berdua masih dalam taraf baik-baik saja. Perbedaan adalah sekedar perbedaan bukan tragedi. Perbedaan haruslah tetap  diupayakan titik temunya.

Sebelum mempergunakan buku ini, ada baiknya dibaca secara utuh. Beberapa bagian akan membuat anda merasa tertampar dan menyatakan, " Ini sih gue banget!" Beberapa bagian mungkin malah tak pernah terbayangkan. Tapi bukan tidak mungkin suatu saat anda berada dalam posisi itu. Jika anda tidak bisa membayangkan lembar petunjuk apa yang kira-kira sesuai, telusuri pengelompokan lembar-lembar petunjuk dalam daftar isi dan biarkan diri anda ditarik oleh bagian yang tampak sesuai dengan kondisi emosional anda saat itu.

Jika anda merasa terintimidasi oleh pasangan, anda bisa mempergunakan lembar "Menetapkan Batasan". Saat merasa dipermalukan dan defensif maka sangat tepat menyimak, "Merasa Rentan."  Adapun "Meminta Penjelasan" sangat cocok saat anda bingung dan khawatir tentang apa yang tampaknya diisyaratkan oleh pasangan.

Sebuah kalimat yang berbunyi, " Bila kehangatan dan kemesraan dengan orang yang kita cintai merupakan hal yang paling kita dambakan, dan sering dinyatakan sebagai hal yang paling menakjubkan dalam hidup ini, mengapa sering kali hal paling sepele sekalipun dapat merusak perasaan menyenangkan itu, sehingga sulit untuk kembali ke perasaan tersebut"  membuat saya teringat pada sebuah kisah nyata.

Seorang sahabat secara bercanda bertanya,  kenapa saya dan pasangan saya tidak pernah terlihat berselisih paham. Kadang ada sebuah perdebatan kecil di muka umum namun segera tuntas dalam hitungan detik. Kuncinya adalah kita berdua saling mencoba bertukar posisi guna memahami satu sama lainya. Mungkin karena sama-sama orang manajemen, maka kami sangat memahami bahwa untuk bisa dipahami maka kita harus memahami orang lain terlebih dahulu.

Sementara sahabat saya yang lain mengisahkan betapa hampanya kehidupan rumah tangga yang ia bina. Masih tinggal dalam rumah yang sama, namun sudah tidak ada rasa. Sebuah hal kecil memicu keributan yang menjadi besar. Mungkin buku ini bisa membuat ia dan pasangan menemukan getaran-getaran yang hilang.

Cinta, memang tidak pernah ada habisnya.

Jumat, 20 Juli 2012

Si Perkasa Snow White

Judul Buku: Snow White & the Huntsman
Penulis: Lily Blake
Penerjemah: Dina Begum
Tebal: 243 halaman
Cetakan: 1, Juni 2012
Penerbit: Mizan Fantasi (Noura Books)




Gadis kecil
Ibu tiri yang kejam
Cermin ajaib
Kurcaci
Apel beracun
Pangeran tanpan
Kecupan lembut

Semuanya merupakan komponen yang bisa kita temukan dalam kisah Snow White, di tanah air dikenal dengan  kisah Putri Salju. Secara garis
besar kisahnya mengenai seorang putri yang cantik dan baik hati. Ibu tiri sang putri yang memiliki cermin ajaib takut akan kecantikan sang putri yang menurut cermin tersebut  melebihi kecantikannya. 

Maka diutusnya seorang pemburu untuk membawa ke hutan dan membunuhnya. Sang pemburu meninggalkannya di hutan alih-alih membunuhnya. Di hutan itu sang putri bertemu dengan 7 kurcaci. Lalu bla...bla.....bla....bla....

Sepertinya bagaimana kisah Snow White sudah cukup dikenal. Banyak versi yang beredar namun garis namun benang merahnya tetaplah ada, tentang rasa iri seorang ibu tiri terhadap kecantikan anak tirinya. Versi yang pernah saya baca mengisahkan tentang 3 kali percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh sang ibu tiri. Dari sebuah  selendang atau syal intinya sesuatu yang dililitkan di leher terlalu kencang hingga membunuh sang putri, lalu sebuah sisir beracun, terakhir  apel yang juga beracun. Sang putri memang telah waspada, namun dengan cerdiknya si ibu tiri berhasil mengelabuinya untuk mau makan apel beracun tersebut.

Akhirnya kisah juga beragam. Versi asli menyebutkan bahwa sang Ratu dihukum dengan cara yang sangat mengenaskan. Saat pernikahan sang putri,  sepasang sepatu besi yang telah dibakar di atas bara api dipasungkan di kaki ibu tiri yang kejam.  Lalu  dia dipaksa untuk menari sampai rasa panas membakarnya sampai mati. Untunglah Grimm bersaudara mengubahnya menjadi sebuah kisah yang layak dinikmati oleh anak-anak. Intinya tetaplah sama kebaikan walau bagaimana akan menang melawan kejahatan, belakangan menjadi kebaikan melawan kegelapan.

Pihak Universal Picture juga tak mau kalah ikut meracik ulang kisah ini menjadi sesuatu yang berbeda namun tidak keluar dari pakem yang sudah sangat melegenda. Snow White and the Huntsman judulnya, merupakan sebuah film  yang disutradarai oleh Rupert Sanders. Film ini dibintangi oleh  Kristen Stewart ,  Chrish Hemsworth , Charlize Theron  dan dirilis pada tanggal 1 Juni 2012 di  Negara Paman Sam. Di tanah air sendiri sempat diadakan nonton bersama oleh Noura Books.

Untuk buku ini, kisahnya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama mengisahkan tentang asal mula Snow White dikurung, usaha pelariannya serta tingkah polah sang ibu tiri, Ratu Ravenna. Bagian kedua mengisahkan bagaimana pertempuran antar pihak Snow White dan sang ibu tiri. Termasuk urusan menggigit apel beracun yang legendaris.


Perbedaan  pertama dari kisah ini adalah pada sosok sang putri. Dalam kisah aslinya sang putri digambarkan sebagai sosok seorang gadis yang manis, lembut, rendah hati. Sementara dalam kisah adaptasi ini, sang putri justru menjadi sosok yang tegar, keras kepala, perkasa, pemberani serta tak kenal takut.

Pada kisah yang umum kita baca, seorang pemburu ditampilkan sebagai tokoh  yang mengemban tugas untuk "menyingkirkan" sang putri. Setelah meninggalkan sang putri di hutan dan menyerahkan sebuah jantung binatang yang diakui sebagai jantung sang putri kepada ibu tirinya, selesailah bagiannya dalam kisah ini. Pada film ini sosok pemburu terus ada hingga akhir kisah. Bahkan pengambil porsi yang cukup besar.

Buku (mungkin juga filmya) memang mengisahkan mengenai sosok Snow White. Tapi gaya penuturan kisahnya menurut saya terlalu "meyeramkan"  bagi anak-anak. Banyak adegan atau kalimat kekerasan. Misalnya saja kalimat, "Ravena merogohkan jari-jari ke dalam salah satu burung dan mengambil jantungnya. Kemudian dia memakan organ kecil tersebut...." (hal 12).

Ada juga sosok adik sang ibu tiri yang kejam dalam film ini, sementaraa dalam banyak kisah sosok itu tidak ada.  Finn sosok sang adik memang harus ditampilkan dalam kisah ini. Tanpa peranan Finn maka tidak ada yang bertugas untuk memimpin pasukan dari sisi kegelapan.


Atau  "Ratuku, kau telah menentang hukum alam dan merampas buahnya yang paling elok. Tapi pada hari ini, ada seseorang yang lebih cantik daripada kau. Dialah penyebab pudarnya kekuatanmu," kata cermin sihir "(hlm. 29). Kalimat ini bisa menimbulkan indikasi bahwa seseorang bisa saja dipersalahkan untuk kesusahan orang lain.

Kalimat yang mengganggu saya justru terdapat pada halaman 28, "Dia lebih  cerdas daripada lelaki tercerdas di kerajaan" Memang saat itu masih ada perbedaan perlakuan bagi sosok lelaki dan perempuan tapi rasanya kesal saja jika harus diperjelas. Kesan yang saya tanggkap adalah  yang cerdas dan memiliki kesempatan untuk cerdas hanyalah laki-laki, pada saat itu tentunya.Hemmm

Kisah ini diakhiri ala layar lebar. Tidak jelas bagaimana nasib sang pemburu yang sudah setia mendampingi sang putri. Lalu nasib sang pangeran sahabat masa kecil. Yang jelas, mungkin, hanya nasib Snow White. Ia menjadi ratu menggantikan sang ayah. 

Tokoh Snowwhite sendiri untuk saya kurang pas dibawakan oleh Kristen Stewart. Entah karena dia terlalu melekat dengan sosok Bella, atau karena tingkah lakunya sungguh berbeda dengan Snow White yang biasa saya kenal. Tengok saja busana yang dikenakannya. jauh dari warna putih dan biru yang selama ini menjadi warna khas Snowwhite

Saya juga kurang suka dengan adegan akhir pertempuran antara sang putri dengan ibu tirinya. Walau sudah memahami ramalan yang diyakini sang ibu tiri, " Mantra yang menyokongku dibuat dengan darah yang paling murni, dan hanya darah paling murnilah yang dapat memusnakannya. Kau satu-satunya yang sanggup mematahkan matra tersebut dan menghabisi nyawaku, dan satu-satunya yang berjiwa cukup  murni sehingga bisa menyelamatkanku" tetap saja terlalu sederhana, tidak cukup spektakuler dibandingkan kehebohan yang ada. 

Secara keseluruhan buku ini, juga filmnya cukup sukses mengetengahkan kisah Snow White dari versi yang berbeda. Pesannya adalah film ini tidak cocok untuk anak-anak.Atau dampingilah anak-anak saat menonton film ini.

Belakangan beberapa kisah klasik diceritakan ulang dengan aneka modifikasi yang menawan. Siapa tahu setelah ini kita bisa membaca kisah Cinderella dimana ia justru harus berusaha keras menyembunyikan kereta kencana yang terbuat dari labu, atau menangkap pencuri sepatu kacanya *ngayal tingkat tinggi* 

---------------------->
Coretan iseng
1. Buku anak dengan judul sama hadiah dari penerbit sebelah menggoda saya untuk berdecak kagum. Sungguh luar biasa, mereka berani membuat sesuatu yang berbeda dari sisi ilustrasi. Tengok sosok sang putri, sungguh natural, manusiawi sekali. Jauh dari kesan sempurna yang belakangan ini ditampilkan oleh aneka kisah dogeng Snowwhite. Walau saat ilustrasi sang putri menikah dengan pangeran malah jadi aneh. Putrinya ABG bangetttt

2.Wah sudah tidak hafal nama kurcaci dalam kisah ini. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Snow_White_and_the_Huntsman ada 8 nama kurcaci
  • Beith.
  • Muir
  • Quert
  • Coll
  • Duir
  • Gort
  • Nion
  • Gus
Ternyata yang satu adalah pelengkap. Kurang lebih sebagai sesepuh  

Sabtu, 14 Juli 2012

Racikan Cinta dalam Lenggong Gadis Pakarena



Penulis: Khrisna Pabichara
Penyunting: Salahuddien Gz
Ilustrasi: Yudi Irawan
ISBN: 978-979-17998-6-7
Halaman: 180
Penerbit: Dolphin

Hari-berganti hari, malam pun menjelang mengisi relung-relung hati nan indah
Berat rasanya meninggalkan keindahan itu,
Kini Cinta ini teruji

Saat semua kita lalui bersama,
Kolaborasi dua insan yang sedang dilanda asmara dahana,
Dendang nyanyian surgapun tak mampu membendung
Saat keikhlasan dua hati berpadu

Kekasih hatiku, tak pernah lelahku menyayangmu

*Memo Cintaku pagi td*

Guru kimia saya saat di bangku sekolah menengah  atas menyatakan bahwa segala hal dalam kehidupan ini merupakan sebuah rangkaian  rekasi kima dengan hubungan sebab-akibat sebagai penjelasannya. Segala hal merupakan hubungan sebab-akibat dengan alas an yang bisa dijelaskan secara berantai.

 Ungkapan tersebut sungguh kontras dengan pendapat seorang Khrisna Pabichara yang menyatakan bahwa “Cinta tak mengenal kata tetapi.”Khirsna Pabichara menuangkan empat belas kisah pendek untuk memperkuat ungkapannya. Baginya tak ada yang tak mungkin jika berurusan dengan hati. Sebuah hal sederhana lewat ulasan tangannya menjadi sesuatu yang tak biasa. Membuat kita merenung akan hakiki cinta itu sendiri.

Gadis Pakarena adalah sebuah kisah percintaan  antara seorang anak pribumi dengan seorang gadis keturunan Tionghoa. Kehadirannya sebagai perempuan keturunan  pertama di sekolah menengah kerawitan satu-satunya di belahan timur nusantara. Layaknya kisah Romeo and Juliet keduanya menjalani kisah terlarang. Dia dipanggil Gadis Makarena karena kepiawiannya dalam hal menari. Setiap tahun, di Wuhan saat musim semi pada hari dan bulan yang sama mereka berjanji untuk bertemu. Sayangnya itu hanya angan semu belaka.

Mereka tidak bisa memadukan kasih justru karena faktor kondisi. Dari nama tokoh perempuan dalam kisah ini, Kim Mei langsung mengingatkan saya pada peristiwa kerusuhan Mei. Pemiilhan nama ini entah dimaksud untuk mengingatkan kita agar lebih mawas diri atau agar pembaca teringat pada kasus Me 2008 seperti saya.

Mengawini ibu mengisahkan tentang  rasa sakit hati seorang anak laki-laki, Rewa terhadah ayahnya. Sepanjang hidupnya, ia sering melihat perlakuan kejam sang ayah kepada ibundanya.  Sementara sang ibu sama sekali tidak membalas bahkan cenderung pasrah.  Baginya, “ Mencintai itu pekerjaan abadi, Nak, tak pernah selesai”    

Ia membalas dendam dengan  meniduri setiap perempuan yang diinginkan ayahnya menjadi ibunya. Perempuan pilihan sang ayah bukan sembarang perempuan, harus perempuan dengan nama depan N. Jika anda memiliki nama depan N ada baiknya waspada.

Kisah ini merupakan kisah favorit saya. Selain ide uniknya juga karena banyak kata-kata bijak yang bisa ditemukan di sana. Kata bijak berupa petuah dari sang ibu untuk anak laki-lakinya. Misalnya kalimat, " Bakti itu, Nak, adalah saudara kandung kepatuhan." Lalu kalimat, "Jika ingin menerima yang terbaik, Nak, berikan juga yang terbaik." Masih banyak kata-kata lain yang sejenis.

Kisah dengan judul  Selasar,  Lebang dan Hatinya serta   Pembunuh Parakang, merupakan rangkaian sebuah kisah. Pertama dikisahkan mengenai  seorang pria yang ditinggal kekasih hatinya satu bulan sebelum menikah, kisah Selasar. Kisah yang dipandang dari sudut Tutu, pria yang merana kehilangan kekasihnya.

Kisah Lebang dan Hatinya  berkisah dari sisi Natisha Daeng Lebang. Mengapa ia pergi meninggalkan Tutu satu bulan sebelum pernikahan dilangsungkan. Apa alasannya serta bagaimana kondisinya saat ini. Adapun kisah  Pembunuh Parakang merupakan kisah dari sudut Rangka, sosok yang menjadi dalang semua peristwa.

 
Secara keseluruhan kisah yang ada beragam jenisnya. Setiap kisah  menawarkan saripati yang berbeda.  Latar belakang juga berbeda. Kalau pun ada yang sama dikarenakan adanya kesinambungan kisah seperti kisah Selasar,  Lebang dan Hatinya serta   Pembunuh Parakang. Cinta yang diramu oleh Daeng yang satu ini juga mengetengahkan cinta untuk keluarga. Sungguh sebuah harmoni yang menawan.

Uniknya setiap kisah dimulai di halaman kanan. Sisi kiri  digunakan untuk mencantumkan sepenggal kalimat yang mencerminkan isi kisah. Ilustrasi yang menawan di halaman belakang memberikan nuansa mewah. Kesan kontemporer terasa kental. Idenya juga unik membuat yang melihat bisa merasakan jiwa dari kisah tu.

Sabtu, 07 Juli 2012

Saat Cinta Terlarang Hadir


Judul: Kisah-kisah Cinta Terlarang
Penulis : Anton WP
Cover : Satriya Adhi (Isthis Comic)
ISBN : 978-979-1032-75-9
Halaman: 128
Harga: Rp.28.000

Kekasihku....
Nyanyian surga telah berhembus menembus dinding hatimu,
Dan kini engkau adalah permata ku,
Yang selalu menjadi sisi kebahagiaanku
Tak kan pernah berhenti lantunan asmara dahana
Tuk melapisi dinding hatimu kekasihku

Kukatakan padamu wahai kekasih hatiku
Bahwa menyatunya "RUH dan RAGA" adalah awal dari sebuah kehidupan
Ku tuliskan di dinding hatimu, kuhapus duka laramu
Kugantikan dengan KATA CINTA, yang tak tebatas
Sehingga yang memancar dari AURA mu adalah warna BIRU, dari PERMATAKU
(kutipan dari inbox seseorang )

Bicara soal  cinta sepertinya tak akan pernah ada akhirnya.Cinta memang bisa diartikan sebagai kisah antara orang tua dan anak, sahabat, kakak dengan adik bahkan kisah cinta terhadap Sang Pencipta. Hanya entah kenapa kisah yang dikenang umumnya adalah kisah cinta antara dua insan yang berakhir tragis, kisah terlarang. Mungkin karena sebagai manusia, rasa empati kita lebih terusik dengan kisah. padahal kisah Taj Mahal juga tak kalah indahnya.

Buku ini memuat tentang enam kisah cinta  terlarang  yang dianggap paling dikenang sepanjang masa menurut versi penerbit BukuKatta, yaitu:

1. Kisah Pyramus dan Thisbe
Keluarga keduanya merupakan musuh bebuyutan hingga tak mungkin bagi mereka melanjutkan rasa yang ada. Saat keduanya nekat untuk melarikan diri demi mewujudkan kisah  mereka,  campur tangan tak sengaja seekor singa malah berakibat kematian yang memilukan. Kisah kasih Pyramus dan Thisbe memang berhenti dikematian, namun justru membuat kedua keluarga mereka menghentikan permusuhan dan sepakat menyatukan abu mereka berdua dalam sebuah guci. Setidaknya jika jiwa dan raga mereka tak bisa menyatu, abu mereka bisa.

2. Kisah Paris dan Helen
Percintaan antara Paris dan Helen merupakan percintaan yang bisa dikatakan paling banyak memakan korban. Perang Troya berlangsung dalam waktu yang cukup lama.  Legenda menyatakan pernyerangan terhadap Kota Troya adalah akibat dari Paris menculik Helena dari suaminya Menelaos, raja Sparta. Kisah ini bahkan sudah difilmkan dengan pemain Brad Pitt sebagai Achilles dan Diane Kruger sebagai Helen

3. Kisah Tristan dan Isolde
Saat seseorang telah terkena panah cinta, segala hal bisa saja dilupakan. Isolde sangat mencintai sosok Tristan. Namun apa daya, di depan makam sang paman Isolde sudah bersumpah akan menuntut balas, siapa yang menyangka justru ia  jatuh ke dalam pesona sang pembunuh pamannya. Walau bagaimana tetaplah cinta yang menang! Namun tak semudah itu, Isolde sudah dijodohkan dengan Raja Mark.  Mereka tetap menjaga norma dengan merendam rasa, hingga saat kematian menjemput. Dua buah Pohon Willow yang bertautan  cabangnya seakan menjadi saksi keagungan kisah kasih mereka.

4. Kisah Lancelot dan Guinevere
Kisah ini merupakan kisah percintaan antara  seorang kesatria meja bundar, Lancelot du lac dengan istri Raja Arthur Guinevere.  Keduanya sudah sangat dimabuk kepayang hingga tak mengindahkan norma lagi. Saat sang raja sedang pergi, keduanya memadu kasih hingga tak menyadari kamar tersebut sudah dikepung. Keributan soal asmara ini justru dimanfaatkan pihak lain untuk mengambil alih kepimimpinan. Kisah ini juga sudah pernah difilmkan dengan Kevin Costner sebagai pemeran Lancelot.

5. Kisah Paolo dan Francesca
Siapa bilang wajah tidak berpengaruh pada perasaan cinta seseorang? Setidaknya ini berlaku bagi Francesca. Takut ia menolak dijodohkan dengan Giovanni Malatesta yang buruk rupa, padahal saat itu kedua penguasa baru saja menandatangani perjanjian, maka sang adik yang berwajah tampan Paolo yang diminta untuk mengajukan lamaran.  Bisa dibayangkan bagaimana kelanjutannya. Uniknya dalam kisah ini kedua insan yang kasmaran justru membaca kisah Lancelot dan Guinevere sebagai sumber kekuatan perjuangan ksiah mereka dan inspirasi.

6, Kisah Romeo dan Juliet
Sebuah kisah yang paling sering diangkat ke layar kaca. Lagi, dua keluarga yang bersitegang Montague dan Capulet membuat Romeo dan Juliet tidak bisa bersatu. Keduanya bahkan nekat menikah secara diam-diam. Karena kecerobohan semata, maka keduanya malah celaka alih-alih bahagia. Walau bagaimana seseorang berusaha namun tetap saja jika Sang Pencipta berkehendak lain maka tak ada yang bisa mengubahnya.

Secara keseluruhan buku ini menarik, namun dengan 125 halaman memang kita tidak bisa meminta banyak. Ada baiknya jika dicantumkan juga tambahan info sekitar kisah ini. Misalnya siapa pembuat kisah Pyramus dan Thisbe, lalu dimanakah lokasi terjadinya  kisah Paolo dan Francesca. Sehingga pembaca tidak hanya menikmati kisah percintaan tragis tapi juga mendapat tambahan ilmu. Ada baiknya pembaca juga mengetahui alasan mengapa hanya enam kisah ini yang dipilih. memang sudah disebutkan  kisah-kisah yang berada dalam buku ini telah menjadi legenda klasik, juga telah diadaptasi dalam bentuk komik, film dan lainnya.

Sekedar usul, ada baiknya saat cetak ulang penulis juga memaukan kisah dari negeri timur tengah seperti Layla dan Majnum yang membuatku kedanan, atau kisah  Ali dan Nino dan sebagainya.

Di tanah air sendiri juga banyak kisah percintaan yang berakhir tragis, tak kalah menarik jika diulas. Selain memperkenalkan kisah tradisional juga membangkitkan perasaan cinta tanah air di kalangan pembaca.

Cinta memang tak pernah mengenal kemana ia akan mendarat, bahkan kadang mendarat di waktu dan tempat yang salah. Di sebuah buku, saya memberikan endors mengingatkan agar jangan sampai terkena cinta terlarang. Kadang logika dan hati memang harus diseleraskan. Tapi apa mau dikata, selama masih ada kehidupan maka urusan cinta akan selalu ada.

All the Flowers in Shanghai


Penulis: Duncan Jepson
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penyunting: Dian Pranasari
ISBN: 978-979-024-388-0
Halaman: 476
Penerbit: Serambi

Anak pertamaku  HARUS  seorang anak laki-laki yang sehat

Kenapa??? Kenapa HARUS anak laki-laki

Karena......

Andai aku adalah Feng, maka alasanku sudah sangat jelas! Aku ingin mengukuhkan kedudukan sebagai seorang perempuan yang mampu menunaikan kewajibannya, melahirkan seorang  penerus  nama keluarga. Terpenting, aku bisa menjadi Istri Pertama, penguasa sesungguhnya Keluarga Sang. Istri Pertama memiliki kekuasaan karena tradisi dan kekuatan setua sejarah China.

Feng sebenarnya adalah anak kedua, anak PEREMPUAN kedua dalam keluarganya. Kedua orang tua Feng bukannya tidak mencintai karena ia adalah anak nomer dua, namun mereka terbelenggu adat sekian abad. Menurut hirarki tugasnya adalah mengurus kedua orang tua saat sudah lanjut usia. Sementara kakaknya yang cantik rupawan "bertugas" meningkatkan derajat keluarga dengan menjadi menantu keluarga kaya. Impian setiap orang tua di China, memiliki menantu yang kaya dan terpelajar.

Guna mewujudkan impian itu, ibu Feng berusaha sekuat tenaga untuk memperluas koneksi, mempelajari banyak hal hingga bisa mengajari anak perempuannya bersikap elegan. Ia melakukan apa saja demi mendapatkan menantu idaman. Kakak Feng juga sangat mengerti peranannya. Ia berusaha semaksimal mungkin mewujudkan keinginan orang tuanya. Dan ia terbukti berhasil membuat kedua orang tuanya bangga dengan menerima lamaran Keluarga Sang, sebuah keluarga terpandang dan kaya di Shanghai.

Saat kedua orang tuanya sibuk mencurahkan perhatian kepada sang kakak, Feng harus sering mengalah. Ia cukup puas mengisi hari-harinya dengan berjalan-jalan di taman dengan sang kakek. Selain berjalan-jalan, ia mendapat pelajaran mengenai tumbuh-tumbuhan yang ada ditaman, mengenai bunga tepatnya. Disana ia juga berkenalan dengan seorang anak laki-laki yang kelak akan sangat berpengaruh terhadap hidupnya.

Saat segala rencana pernikahan tergelar dan sedikit lagi mimpi keluarga itu tercapai, sebuah kenyataan pahit menghampiri. Sang kakak tidak bisa menikah! Sesuai tradisi dan untuk menutupi rasa malu keluarga, anak perempuan kedua, Feng "ditawarkan" sebagai pengganti. "Kau akan menjadi Istri Pertama anak tertua sebuah keluarga yang benar-benar terhormat. Pernikahan ini adalah warisan kakakmu untukmu dan kau harus sangat bersyukur. Kakakmu sendiri mengatakan kepadaku dia benar-benar dengan senang hati memberikan kesempatan ini kepadamu jika keluarga Sang memintanya." Ucap Ma. Segalanya langsung berubah. Feng tak tahu ini keberuntungan atau malapetaka. Ia yang semula tak dianggap mendadak menjadi tumpuan keluarga. 

Buku ini secara garis besar mengisahkan kehidupan seorang wanita China dari belia hingga usia lanjut, dari saat masa tenang hingga revolusi.  Dari bukan siapa-siapa hingga menjadi seseorang. Feng yang semula bersikap masa bodoh terhadap banyak hal mendadak menikmati saat ia  ditunggu-tunggu orang, menikmati saat harus menyantap 18 hidangan, menikmati saat ia membuat orang disekitarnya sibuk melayani.  Feng bahkan mampu membuat sebuah pesta dimana sang ayah mertua hadir, sebuah hal yang luar biasa mengingat betapa kolotnya beliau. Kita bisa melihat bagaimana pergerakan sebuah kebudayaan. Saat sebuah tradisi turun temurun mendadak harus digantikan dengan sebuah hal baru.

Adegan mengenai hubungan suami istri juga bisa kita temui dalam buku ini. Kisah yang ada justru mengharukan alih-alih menggairahkan. Bayangkan betapa ketakutannya seorang anak perempuan yang sama sekali tidak diberi pengetahuan mengenai hubungan suami istri mendadak harus mengalami "malam pertama" Jangankan menikmati, mengerti maknanya saja tidak. Yang ia tahu, suaminya sedang menyakiti dirinya, sungguh ironi. Seiring waktu Feng telah belajar banyak hal, hingga ia  mampu memanipulasi suaminya.

Ada juga pesan untuk terus membaca buku di halaman 198. Pesan yang diterima Feng dari sahabatnya. "teruslah membaca dan menulis, baca apa pun yang kau bsia baca karena bacaan membantumu. Membantu kita sebagai perempuan...." Itu juga yang membuat buku ini seolah-olah  sebuah kisah yang ditulis dalam lembaran kain-kain dan diperuntukan bagi seorang anak perempuan. Anak perempuan siapa? baca sajalah.... Sebuah petunjuk sudah tergambar dengan jelas hingga saya pun bisa menebak siapakah anak perempuan misterius itu.

Saya sedikit tidak bisa memahami perubahan sikap Feng. Saat sudah menjadi Istri Pertama dengan segala daya dan upaya, mendadak ia malah meninggalkan semuanya demi sebuah kisah lama. Semua yang diperjuangkannya seakan tak berarti. Cinta memang sesuatu yang harus diperjuangkan, tapi jika cinta itu menghancurkan semua yang telah diraih dengan susah payah apakah masih layak diperjuangkan?

Dua sisi kepribadian  seorang ibu juga terlihat dalam buku ini. Satu sisi buku ini mengisahkan betapa egoisnya seorang ibu hingga mengorbankan putrinya demi ambisi semata. Sisa lain mengisahkan betapa cinta seorang ibu mampu mengalahkan banyak hal.  Demi sang putra ia rela melakukan apapun bahkan menyakiti orang lain. Kontras memang tapi itulah adanya.Ma  menjadikan Feng dan kakaknya sebagai alat guna mencapai ambisinya. Sementara Feng begitu larut dalam penyesalan terhadap putrinya hingga rela menulis kisah hidupnya dia atas kain putih lalu menjahitnya menjadi sebuah buku. .Feng juga menunjukan cintanya dengan memarahi pelayan yang dianggap menggoda anak laki-lakinya.


Sosok sang kakek sebagai tokoh yang memperkenalkan aneka jenis bunga sepertinya kurang dikembangkan. Hanya sebagai salah satu orang yang memperhatikan Feng. Serta bagaimana sang kakek tidak membelanya saat ia harus menggantikan posisi sang kakak, Sang kakek malah meninggalkannya dalam kesendirian. Namun begitu, kesan betapa berartinya sosok sang kakek terlihat dalam beberapa penggalan ungkapan ucapan Feng.
 
Banyak kalimat penuh filsafat kehidupan dalam buku ini, ada dua kalimat favorit saya.  Pertama  ada di halaman 47. " .... Jika kau terlihat sempurna, orang akan menghormatimu, mereka akan menyanjungmu. Mereka akan segan terhadapmu. ...., tapi jika kau tak pernah membiarkan orang lain melihat ketidaksempurnaanmu, dan jika kau tidak pernah mengakui hal-hal jelek tentang dirimu, mereka, mereka takkan mengambil resiko untuk memperlihatkan ketidaksempurnaan mereka sendiri di hadapanmu. Mereka pun tak mau mencampuri urusanmu dan justru bersikap segan terhadapmu. Tapi jika kau bersikap sembarangan, kau juga akan diperlakukan demikian. Kau akan diremehkan..."  Percaya diri dan mampu mengendalikan diri adalah intinya

Kalimat lainnya ada di halaman 139, " Tuan bukan orang jahat, tapi Tuan adalah anak dari orang tuanya. Nyonya harus lakukan apa yang dikatakan Tuan, tapi Nyonya harus selalu memiliki tempat bagi diri Nyonya sendiri." Sebuah kalimat yang bagi saya mengisyaratkan banyak hal.

Wanita di China memang sering kali ditampikan sebagai sosok yang menderita dalam banyak kisah. Mereka hanya punya sedikit hak dengan segudang kewajiban. Bahkan kamar mereka pun berbeda dengan sang suami. Namun dari sekian banyak ada yang melawan dengan berani. Melawan bukan dalam arti membabi buta. Mereka  melawan dengan senjata yang justru sering dianggap kelemahan mereka, dengan jati diri sebagai serorang perempuan. 

Kota Shanghai yang dipilih sebagai lokasi kisah merupakan sebuah kota yang berada di pinggir laut. Secara harafiah artinya adalah di atas laut, maksudnya sebuah kota yang berada di sisi atas menuju laut. Shanghai juga merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia, selain  Singapura dan Rotterdam.

Apa....?Ooo, kenapa aku mau anak pertamaku adalah anak laki-laki
Hemmm sepertinya biarlah menjadi rahasiaku saja yahh
*kaburrr* 

Kecuali kover, semua gambar bersumber dari: