Sabtu, 28 Juli 2012

Aku (tidak) Gila Hanya....

Judul:Normal is Boring
Penulis: Ira Latief
Desainer: Hariadhi
Ilustrator: Milla Andriana
ISBN: 978-979-22-8347-1
Halaman: 136
Penerbit: Gramedia
Harga: Rp 45.000
Berbeda itu adalah ASET
Tak perlu merasa malu untuk menjadi berbeda.
 Kenali "Perbedaan" diri lalu olah menjadi aset yang berharga

Sepanjang masa pembelajaran saya, satu hal yang saya yakini adalah kita harus membuat sesuatu yang berbeda, out of the box, nyeleneh, unik, apa sajalah.  Cara-cara pikir di luar kebiasaan yang bisa memicu seseorang untuk membuat terobosan-terobosan kreatif dalam kehidupan.

Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan marketing hal tersebut sudah beberapa kali saya aplikasikan dalam banyak hal. Dan terbukti benar,  bahwa sesuatu yang berbeda itu justru menjadi sebuah keunikan asal diolah dengan benar. Bahkan jika itu hal kurang menyenangkan sekali pun bisa diolah menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Semestinya setiap individu tak perlu meragu dengan potensi dalam dirinya, meyakini bahwa ia mampu mengembangkan diri dan menjalani impiannya, dengan mengandalkan kreativitas yang lahir dari keberaniannya menjadi berbeda. Karena menjadi berbeda adalah aset berharga bagi setiap individu.

Sebuah riset di negeri paman sam membuktikan bahwa anak-anak merupakan makluk yang paling  kreatif. Tengok saja hasil karya mereka saat menggambar, atau celoteh mereka saat menceritakan khayalan tentang suatu hal. Saya sendiri kadang masih suka terpesona saat melihat hasil prakarya murid-murid saya dahulu. Saya hanya perlu membimbing di awal, misalnya tentang cara membuat pembatas  buku. Dalam sekejab, pembatas buku buatan mereka justru lebih cantik dan menarik dari pada yang saya hasilkan.Belajarlah dari anak-anak untuk meningkatkan jiwa kreatif dalam diri “Be childlike not Childish” 

Buku ini juga memberikan saran mengenai bagaimana teknik berpikir kreatif. Misalnya dengan  berpikir lateral, yaitu menghubungkan berbagai  hal yang sering kali tak berkaitan satu dengan lainnya.Contoh yang diberikan adalah penaaan masakan Rawon Setan.  Mulailah berpikir secara   out of the box. Caranya dengan berpikir terbalik, berpikir luas  dan menghubungkan banyak hal, mengubah persepsi terhadap sesuatu. Terakhir cobalah menjadi UNIK.

Setelah mendapat tips untuk mulai berpikir kreatif, jangan lupa untuk terus mengasahnya. Mengasah Kreatifitas dapat dilakukan dengan beberapa cara:
  1. Lakukan hal berbeda setiap hari
  2. Lakukan hal berbeda dengan orang lain
  3. Terima tantangan baru
Sering kali, sosok orang kreatif dianggap gila. Padahal keduanya berbeda, walau ada benang merah diantara keduanya.Kesamaan orang kreatif dan orang gila adalah cara berpikirnya yang tidak konvesional. Bedanya, orang kreatif mampu melakukan loncatan pemikiran yang menimbulkan pencerahan atau solusi sebuah masalah, sementara orang gila tidak bisa. 

Sering kali saya suka mencoba dan melakukan sesuatu yang berbeda. Kadang menghasilkan sesuatu yang "berbeda" Tapi ada juga saat-saat dimana tak menghasilkan apa-apa kecuali rasa lelah. Walau begitu bagi saya tetap menghasilkan sesuatu, yaitu saya jadi memehami bahwa yang saya lakukan adalah sebuah kesalahan, atau sebuah awal dari proses kreatifitas yang lain. 

Saya memang bukan orang gila, hanya sedang mencoba kreatif saja.

Bagian yang mempertanyakan mengenai bentuk kartu nama membuat saya meringis. Kartu nama saya awalnya dicetak terbatas, sangat terbatas malah mengingat harganya yang lumayan. Jangan tertawa, jelas harganya lumayan karena kartu nama saya awalnya berbentuk PIN. Hanya mencantumkan nomer handphone, email dan account saya di Goodreads Indonesia. Selaku  koordinator khusus yang berurusan dengan penerbit dan toko buku, tentunya saya perlu membuat mereka selalu ingat dengan saya. Sayangnya justru karena PIN, mereka  memasang di berbagai tempat alih-alih menyimpannya. Pada akhirnya tetaplah butuh catatan kecil juga.Yang penting sudah menawarkan sesuatu yang beda.

Simak kalimat berikut," Saat seseorang menyadari bahwa HIDUP ini adalah sesuatu yang luar biasa, maka ia tak ragu melakukan hal-hal luar biasa dalam kehidupan ini.Termasuk soal cinta."  Contohnya kisah David Tan, seorang eksekutif muda di Malaysia yang melamar pacarnya tepat di bawah billboard yang berisi  visualisasi lamarannya.

Ternyata betul. Cintaku mendadak jadi kreatif karena seringnya mengirim memo/SMS/bb/WhatsApp.  Kian hari, terlihat betapa semakin pandainya ia merangkai kata-kata dan menghubungkan berbagai topik.  Kadang hanya butuh hal sederhana untuk menjadi kreatif.

Melalui buku ini Ira Lathief mengajak kita untuk berpikir dan melakukan segala hal dengan cara yang berbeda. Selama masih sesuai dengan norma, silahkan saja melakukan sesuatu sesuai dengan cara anda sendiri. Sesuai dengan tagline di sampul belakang buku ini ‘kreativitas bisa diciptakan dari hal sederhana dan “tidak normal” bukanlah suatu kesalahan,’ menjadi kreatif itu sebenarnya tidaklah susah, kreativitas bisa diasah.

Untuk membuktikan kreatifitas dirinya, Ira melakukan launching buku ini di Musoleum OG Khouw di TPU Petamburan, bangunan kubur  yang dibangun tahun 1930an dan termegah di Asia Tenggara.  Ira ingin menunjukkan bahwa tak selamanya kuburan adalah  tempat yang menyeramkan, namun  juga bisa dijadikan tempat untuk belajar. Bagi Ira, semua hal tersebut bisa  terwujud jika mau untuk berfikir di luar kebiasaan.

Ditilik dari kovernya saja buku ini sudah unik. Jika umumnya sampul depan bertuliskan judul buku, maka buku ini memberikan ruang kosong. Silahkan tempel  stiker yang ada guna memberikan judul. Saya memilih menempelkan kata PEKO. Bagi saya dan sahabat, kata tersebut kurang lebih berarti sudah teramat payah. Dalam hal ini artinya betapa teramat-sangat payahnya saya sehingga belakangan ini kurang kreatif dalam banyak hal.Jangan lupa menikmati aneka layout unik dalam buku ini.

Tidak hanya menguraikan mengenai kisah sukses orang-orang kreatif, Ira juga mengungkapkan secara jujur kesulitan yang menghapiri mereka yang sebetulnya kreatif. Perbedaan kadang membuat seseorang merasa rendah hati, hal  ini malah mematikan rasa kreatifitas seseorang.  Ira juga mengisahkan  kesulitan  yang  dialami  orang yang terjebak dalam keseragaman dan berjuang untuk menjadi berbeda.

Ira Lathief  lahir di Jakarta, 5 Juni 1980. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran pada tahun 2003 serta menyandang gelar Master dari Jurusan Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia pada tahun 2006. Setelah sekian lama menjadi wartawan,  ia beralih menjadi penulis. Ira Lathief dapat dihubungi di iralennon@gmail.com serta  @IraLathief

*Dibagikan pada Acara Buka Puasa Bersama di Perpustakaan UI 


















3 komentar:

  1. hai mas truly ...thx buat reviewnya, saya suka sekali...;) mas truly pengajar di UI ya? mudah2an buku saya jg bs memberi byk manfaat bagi rekan2 mahasiswa di UI

    BalasHapus
  2. Hai sis, aku cewek kok he he he
    Sekarang aku terdampar di perpus UI
    ditunggu kunjungannya.....

    BalasHapus
  3. betul .. normal is boring. Melawan kebosanan adalah dengan terus menciptakan ide-ide segar.

    BalasHapus