Senin, 24 September 2012

Kisah Persahabatan Pegasus dan Putri Sylvi



Judul: Pegasus
Penulis: Robin McKinley
Penerjemah: Gusti Nyoman Ayu Sukerti
Peyunting: Reni Indardini
ISBN: 978-979-433-689-2
Halaman: 496
Harga: Rp 78.000,-
Penerbit: Noura Books, Mizan Fantasi



The Mythical Flying Horse
 **Pegasus**


 I dream of the glorious days of old, when legends were more than stories told.
Where once the mighty Pegasus flew, his wings of white, his eyes of blue.


From Medusa's blood he did spring, a graceful, wise and gentle being.

Raised by the Muses and pure of heart for him, the gates of Olympus would  always part.

Tamed by man through a Goddess's betrayal, the Pegasus did cause the Chimera to fail.
But Man through treachery, ambition and greed, lost his bond with the magical steed.

Angered Gods put Him in their stable, there he became little more than a fable.
Carrying the weapons of the Gods, he longed to be free from their mighty rods.

The King of Gods then decreed that Pegasus would at last be freed.
Now he lives among the stars looking down on us from afar.

E. Sturdivant
(http://www.southcom.com.au/~seymour/pegasus/pegasus.htm)

Aku mendengarnya!

Sylvi baru bertemu dengan pegasus pendampingnya, Ebon,  saat upacara penyatuan ikatan. Konon jika ia baru mengenai segala hal seputar pegasus pendampingnya  saat upacara maka mantra pengikat akan lebih kuat dan berkhasiat begitu keduanya bertemu.  Namun anehnya begitu bertemua Sylvia dan Ebon bisa berkomunikasi lancar dengan menggunakan telepati layaknya dua sahabat karib. Padahal biasanya dibutuhkan jasa seorang  petutur atau penerjemah untuk menjembatani komunikasi antara manusia dan pegasus. Itu pun tidak menjamin kelancaran komunikasi diantara mereka.

Ebon dengan sosok  hitam tinggi dengan kaki kurus yang terlihat terlalu panjang untuk tubuhnya, dan berjenis laki-laki  memang terlihat kontras dengan sosok Putri Sylvi yang cenderung mungil.  Sylvi merupakan putri keempat dari Kerajaan Basiland. Sementara Edon adalah anak keempat dari raja pegasus dari  Rhiandomeer, di balik pegunungan Starcloud. Sesuai perjanjian, setiap anggota kerajaan akan mendapat pasangan  pegasus. Kadang  mereka tidak saling memahami dengan baik, namun tetap saja bereka terikat dengan penyatuan ikatan suci.

Seiring waktu, persahabatan keduanya kian erat. Sylvi bahkan menjadi manusia pertama yang diundang mengunjungi negara pegasus dan memasuki gua keramat mereka. Banyak pihak yang mempertanyakan kedekatan keduanya. Selama ini sangat jarang ada yang bisa saling memahami bahasa keduanya. Sebenarnya wajar saja jika seseorang tidak mengerti bahasa oral pegasus yang banyak konsunannya. Simak saja gwyyfvva terhormat, lalu inskawhaksha   musuh bebuyutanku. Bisa dibayangkan jika penerjemah saja bisa salah mengartikan apa lagi mereka yang tak memahami bahasa pegasus. Sylvia dan Ebon justru  bercakap-cakap dengan kedua bahasa dengan lancar.

Kunjungan Sylvia ke negara pegasus diharap mampu menjembatani perbedaan yang ada diantara mereka. Pegasus diharapkan bisa lebih mengerti apa yang diinginkan manusia serta memahami bagaimana manusia sebenarnya. Sementara itu Sylvia diharap mampu memberikan pencerahan bagi manusia bagaimana sebenarnya kehidupan pegasus. Sejak menginjakkan kaki di Rhiandomeer, Sylvia memandang pegasus dari sisi yang berbeda. Ia bahkan bisa mengerti mengerti dan bercakap-cakap dengan pegasus selain Ebon.

Berbagai pihak yang berusaha memisahkan keduanya sepertinya kian memiliki alasan yang kuat. Bukti-bukti juga sudah dikumpulkan. Sekarang tinggal menunggu saat yang tepat untuk menunjukannya pada khalayak. Persahabatan Ebon dan Sylvia terancam. Penulis masih akan membuat kita penasaran di buku kedua nanti.


Secara keseluruhan buku ini menawarkan tentang persahabatan manusia dan hewan. Dimana persahabatan suci bisa saja terjalin antara siapa saja dan dengan cara yang unik. Sylvia dan Ebon melanggar banyak aturan atas nama pershabatan, seperti terbang bersama malam hari. Bukan contoh yang baik memang, tapi rasa kebersamaan diantara keduanya patut diacungi jempol. Menarik memang, hanya saja terlalu banyak detail yang menurut saya tidak perlu. Mereka yang mengharapkan kisah "ramai" dengan aneka peperangan pasti akan kecewa, karena buku ini lebih menekankan pada persahabatan alih-alih peperangan.

Bagi mereka yang ingin mengetahu tentang pegasus, sangat disarankan untuk membaca buku ini.   Pegasus  merupakan sosok seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani. Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Biasanya sosok Pegasus digambarkan dengan wujud kuda putih karena sosoknya sering dijadikan sebagai lambang kesucian.   Sungguh kontras,  karena dalam kisah ini kita bisa menemukan aneka warna kulit Pegasus.

Penyair Hesiod menghubungkan nama Pegasus dengan kata untuk "mata air", pēgē: " pegai Okeanos, dimana Okeanos dilahirkan. Dimanapun pegasus menghentakan kakinya ke bumi, munculah sumber mata air. Salah satunya adalah di Gunung Helikon, yang disebut Hippokrene ("mata air kuda"), dan Poseidon memerintahkan gunung tersebut agar tidak membengkak dengan nyanyian Muse;  Itu juga yang menyebabkan dalam kisah ini disebutkan jika Pegasus mendatangi suatu daerah maka daerah itu akan menjadi subur. Konon kotoran pegasus jika dipergunakan untuk pupuk akan menghasilkan buah dan sayuran berkualitas prima.

Tapi ada juga yang mendugaan bahwa  asal usul nama pegasus kemungkinan berasal dari kata dari Bahasa Luvian: pihassas, bermakna "petir". Hal ini sangat cocok jika menilik Pegasus juga disebut sebagai pembawa petir untuk Zeus

Sekedar mengingatkan, sosok pegasus berbeda dengan unicorn.  Unicorn adalah makhluk berwujud seekor kuda, dengan sebuah tanduk di dahinya (kata “cornus” dalam bahasa Latin dihubungkan dengan kata “horn” yang berarti tanduk dan “uni” yang berarti satu). Biasanya bulu Unicorn berwarna putih dan tanduknya berbentuk spiral. Unicorn dianggap makhluk yg paling murni, darahnya  dipercaya merupakan obat yang mujarab dan mampu membuat hidup abadi. Simak saja kisah HP.

Ada  beberapa hal yang mengganggu logika saya. Beberapa kalimat yang  mempergunakan istilah tangan contohnya.  Pada halaman 174, " Ebon mengambil batu kecil hitam-merah, menyelipkan dalam tas, melewatkan pita ke atas hidungnya dengan tangan, dan mengedikkan kepala..." TANGAN! Mungkin saya yang kurang mempunyai imajinasi tapi membaca uraian tangan yang ada dalam kepala saya adalah sepasang tangan yang ada di punggung pegasus. Tapi bukannya yang ada justru sayap yah. Apa maksudnya sayap itu juga berfungsi sebagai tangan. Atau malah kaki depan yang dimaksud dengan tangan? Saya benar-benar kurang memiliki imajinasi.

Pegasus yang menghias surai dan kepalanya saat ada peristiwa  penting atau perjamuan dikisahkan hingga dua atau tiga kali. Berkesan diulang-ulang. Lalu pada halaman 17 tertulis, "... meninggalkan beliau" bukannya Ahathin sedang berbicara dengan sang putri dan meminta ijin untuk meninggalkannya bersama dengan para pengawal di perpustakaan. Jika demikian bukannya akan lebih mengenai jika yang dipergunakan adalah kata "Putri" atau "Yang Mulia" alih-alih "Beliau"


Saya pribadi membutuhkan lebih dari dua hari untuk menuntaskan buku ini. Bukan karena topik atau cara bercerita penulis, namun lebih pada terlalu banyak detail yang justru membuat saya bosan.  Beberapa hal yang menurut saya tak perlu diuraikanpanjang lebar justru sering saya temui dalam buku ini. Apa lagi saya bukan pembaca yang terlalu memusingkan soal detail.

Jennifer Carolyn Robin McKinley lahir pada 16 November 1952. Saat ini Robin McKinley tinggal di Hampshire, Inggris bersama dengan suaminya yang juga penulis Peter Dickinson serta dua ekor anjing kesayangannya Chaos serta Darkness. Informasi lebih lanjut bisa diintip di
http://www.robinmckinley.com/

Penghargaan yang pernah diterima oleh Robin McKinley yaitu:
  • 1983 Newbery Honor for The Blue Sword.
  • 1985 Newbery Medal for The Hero and the Crown.
  • 1986 World Fantasy Award for Anthology/Collection for Imaginary Lands.
  • 1998 Phoenix Award Honor Book for Beauty
  • 2004 Mythopoeic Fantasy Award for Adult Literature for Sunshine

Karya-karya Robin McKinley antara lain:
  • Beauty: A Retelling of the Story of Beauty and the Beast (1978)
  • The Door in the Hedge (1981)
  • The Blue Sword (1982)
  • The Hero and the Crown (1985)
  • The Outlaws of Sherwood (1988)
  • Deerskin (1993)
  • Rose Daughter (1997)
  • Spindle's End (2000)
  • Sunshine (2003) Reissued in 2009.
  • Dragonhaven (2007)
  • Chalice (2008)
  • Pegasus (2010)
  • Shadows (Preliminary Title, forthcoming 2013)
  • Pegasus II (Forthcoming 2014)
 
Foto:
http://www.southcom.com.au/~seymour/pegasus/pegasus.htm
http://www.listal.com/robin-mckinley

Rabu, 12 September 2012

[un]affair, Cintaku di SOFA



Sudut Bumi, September 20xz


Cintaku,
Tertawa melihat fotomu di sana. Tersenyum membaca komentar para sahabat,  kenapa bukan aku yang ada di sebelahmu. Cutimu kali ini memang dihabiskan dengan cara yang unik, jalan-jalan mencari ilham untuk buku selanjutnya. Artinya aku bukan "Teman Seperjalanan" yang cocok untukmu. Berbesar hati. Susah juga menjelaskan bahwa bagaimana juga aku dan dirimu memiliki kehidupan pribadi yang harus dijalani sendiri-sendiri. Apa artinya berpisah  sekian putaran waktu dibandingkan seluruh sisa kehidupan kita kelak.

Mengisi waktu luang, sesuai instruksimu aku mulai membenahi rumah impian kita. Dimulai dari belanja, kegiatan yang paling aku benci saat kau tidak ada di sisiku. Daftar paling atas adalah sofa untuk ruang tamu. Sebuah sofa mungil namun nyaman, sesuai dengan konsep ruang tamu kita, minimalis.

Saat hendak berangkat, ketukan kasar di pagar kayu membuatku terkejut. Maklum kita belum sempat memasang bel. Seorang pria setengah baya menyerahkan paket dan tanda terima untuk ditandatangani dengan santun, kontras dengan ketukannya  tadi. Penasaran segera aku buka paket yang ada. Aku memang telah memberikan alamat rumah ini ke beberapa sahabat.

Sungguh aku terkejut cintaku!
Beberapa novel karya sang maestro, Mas Yudhi Herwibowo dengan gambar sofa yang mencolok tersusun dengan manis. SOFA lagi, rupanya hari ini Peri Penjaga Sofa sedang berada di sekitarku ^_^

Seperti biasa, buku Mas Yudhi mampu membuatku menyingkirkan seluruh kegiatan hanya dengan membaca judulnya saja. Segera ku ambil sebuah buku dan mencari tempat nyaman untuk membaca di rumah yang masih berantakan ini cintaku. Sekali lagi SOFA , tepatnya sofa yang berada di kamar kerjamu menjadi sasaranku.

Agar kita memiliki persepsi yang sama cintaku, yang dimaksud sofa adalah  kursi panjang dengan lengan dan bersandaran, biasanya berlapis karet dan busa yg dibungkus kain pelapis. Selain sebagai tempat duduk, kadang-kadang sofa juga dipakai sebagai tempat tidur. Belakangan bermunculan sofa yang bisa dirombak menjadi tempat tidur.


Judul: [un]affair
Editor: Anton WP
Penulis : Yudhi Herwibowo
Cover : desaincoverok.com
ISBN : 978-979-1032-78.0
Halaman : 172
Harga: Rp.33.000


Kadang sebuah kisah cinta  dimulai secara unik, ada juga yang diakhiri dengan cara tak kalah uniknya. Singkat kata, setiap kisah cinta memiliki catatan tersendiri tanpa bisa diatur. Sepertinya juga kisah cinta dalam buku ini. Kisah dalam buku ini sebenarnya sederhana saja, tentang kisah cinta seorang Bajja.

Bajja hanyalah seorang pria biasa dengan pekerjaan sebagai disain grafis di Vanila Ice Design di Kota Sendu. Kisah percintaannya biasa-biasa saja. Kariesnya sangat biasa-biasanya.Di kota Sendu ia berkenalan dengan seorang gadis bernama Arra yang memesan buku bagi pujaannya. Perkenalannya mereka sebenarnya biasa saja, hanya beberapa saat sebelumnya Bajja pernah melihat Arra di perempatan dengan luka di leher, itu yang membuatnya terkejut saat berkenalans ecara resmi dengan Arra. Kok aku tidak menemukan perihal luka itu yah cintaku. Tolong carikan untukku.Tentunya setelah buku ini kau terima.

Lalu cintaku pasti bertanya dimana serunya buku ini jika semua biasa-biasa saja?
Cintaku, bagiku lakon utama dari kisah ini bukanlah sosok Bajja, Arra atau Canta seseorang dari masa lalu Bajja.Justru lakon utama kisah ini bagiku adalah sofa yang ada di kontrakan Bajja. Di Sofa itu Arra menemukan kedamaian jiwa, saat memandang Arra tidur maka Bajja akan mendapatkan ketenangan. Mas Yudhi dengan cerdiknya mengubah sofa biasa menjadi SESUATU. Seperti saat ia membuat kisah tentang piano.

Selanjutnya, dengan piawai Mas Yudhi membuat kedua anak manusia ini memiliki keterikatan satu dengan yang lain. Uniknya keterikatan diantara mereka justru dimulai dari sebuah sofa usang namun nyaman di kontrakan Bajja.  Arra datang dan pergi tanpa khabar, setiap kali datang ia akan tidur dengan nyaman di sofa tersebut, sementara Bajja dengan santunnya tidur di kamar dengan tidak menututup rapat pintu. Jangan khuatir cintaku, tak ada hal terlarang yang mereka langgar.

Proses pencarian cinta Bajja, Arra, Canta bahkan dua "lakon pembantu" dalam kisah ini yang menarik untuk disimak.Bagaimana kadang cinta sejati kita justru ada di depan mata tanpa kita sadari. Seseorang baru menyadari betapa berartinya orang lain justru saat orang itu tidak ada di sampingnya. Cinta kadang menemukan jalannya dengan unik. Seperti kita cintaku, tak ada yang mengira kita memiliki ikatan.

Satu yang membuatku kian suka dengan sosok Bajja, ia menyukai hujan. Seperti diriku yang sangat menikmati terkena rintikan air hujan. Adegan Bajja bermandikan air hujan dalam kisah ini sungguh menyentuh. Pas dengan situasi Jakarta yang sedang dilanda hujan.

Seperti biasa, beberapa hal sepele justru membuatku gemas. Entah kenapa, aku selalu mengharapkan setiap karya Mas Yudhi 99,99% berada dalam kondisi sempurna, tanpa ada celah untuk aku kritik. Misanya pada kalimat, "...meletakkan tumpukan desain di sebelah monitor...." Maksudnya bagaimana yah? Bukannya lebih enak jika ditulis tumpukan desain yang harus dikerjakan. Lalu soal kalimat, "...personal SNSD" mengingatkanku pada beberapa group penyanyi wanita. Akan lebih seru jika SNSD diberikan kepanjangannya agar ada kesamaan persepsi pembacanya.

Terus terang cintaku, aku bukan penyukai kisah romantis. Namun apapun yang dihasilkan oleh sosok penulis yang satu ini mampu membuatku terenyuh. Roman yang ditawarkan juga jauh dari menye-menye. Ada keindahan di dalamnya. Kisah cinta biasa menjadi luar biasa. Menurutnya kisah dalam buku ini penuh dengan nuansa cinta. Tidak bagiku. Ada banyak pelajaran kehidupan yang bisa  kita petik dalam kisah ini. Misalnya dalam hidup ini kita harus tegas menentukan langkah, berani mengambil sikap jika tidak ingin berakhir seperti kisah Bajja dan Arra. Kita memang harus memperjuangkan keinginan kita semaksimal mungkin, tapi setiap hal juga harus dipertimbangkan dengan matang jika tak ingin menderita seperti Canta.

Segala hal mengenai buku ini bisa  diintip di http://www.un-affair.blogspot.com/

Cintaku
Kututup surat ini dengan kutipan menawan dari buku ini, "...bahwa aku nyaman berada di setiap sudut rumahmu. Aku nyaman berada di sofamu. Itu karena...ada engkau di sini" Aku nyaman berada di rumah ini walau saat ini suasana berantakan bak kapal karam karena aku tahu ada cintaku disetiap inci rumah ini.

Big Hug
^_^

NB:
Upsss maaf cintaku, ternyata sudah matahari sudah mulai menuju keperaduannya.
Aku dengan bahagia mengurungkan niat berbelanja.
Sepertinya harus menunggu dirimu saja.

----->
Tambahan info dari wikipedia

Komponen sofa terdiri dari:
  • Rangka, umumnya terbuat dari bahan kayu, jenis kayu yang biasa digunakan sebagai rangka sofa antara lain: meranti, mahoni, pinus, dll. Dalam masa perkembangannya, penggunaan sofa dari rangka besi/baja banyak digunakan untuk memperoleh kekuatan serta daya mekanik suatu sofa
  • Sistem pegas, berfungsi sebagai penahan daya tekan dari dudukan sofa. Sistem pegas biasanya terbuat dari per, tetapi dapat pula menggunakan webbing/karet sebagai penggantinya.
  • Dudukan, berfungsi memberikan kenyamanan dalam sebuah sofa. Tingkat kelembutan dari dudukan berbeda-beda pada selera masing-masing individu. Penggunaan dudukan yang terlalu empuk akan menyebabkan covber menjadi kendur, sedangkan dudukan yang terlalu keras akan menyebabkan tingkat kenyamanan sofa menjadi berkurang. Dudukan dibuat dari busa, kadang-kadang digunakan per sebagai bahan penopang untuk menghemat penggunaan busa.
  • Sandaran. Sandaran dapat dibuat dari busa, dakron, maupun bulu angsa. Penggunaannya tergantung dari model sofa yang dibuat. Sandaran yang terbuat dari bulu angsa memiliki nilai yang tinggi.
  • Upholstery. Kunci keindahan dari sebuah sofa terletak dari upholstery-nya.Upholstery ini dapat menggunakan fabric kain, dapat juga menggunakan kulit (asli maupun sintetis/oscar). Pemilihan upholstery selayaknya disesuaikan dengan tema ruangan dan selera pengguna sofa

Minggu, 09 September 2012

Lust for Life, Kisah Kelabu Van Gogh



Penulis: Irving Stone
Penerjemah: Rahmani Astuti
Penyunting: Anton Kurnia
Pemeriksa Aksara: Adi Toha
ISBN: 978-979-024-373-6
Halaman:574
Harga: Rp 75.000


Je suis Saint Esprit-Aku adalah Santo Esprit
Je suis sain d’esprit-Aku tidak gila

Konon, perbedaan antara jenius dengan kegilaan sangat tipis.
Banyak orang jenius yang disangka kurang waras oleh banyak orang. Salah satunya Vincent Van Gogh.

Terlahir dengan nama Vincent Willem van Gogh pada 30 Maret 1853 di Zundert, Belanda.  Van Gogh bisa disebut salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni di Eropa. Sepanjang hayat ia menghasilkan lebih dari 2.100 karya seni, terdiri dari 860 lukisan minyak dan lebih dari 1.300 cat air, gambar, sketsa. Karya-karyanya terjual dengan harga yang sungguh fantastis, seperti Bunga-bunga Iris pada tahun 1889 dan Potret Dr. Gachet yang dibuat tahun 1890.

 Karya lengkap Van Gogh yaitu:
  • (1885) Pemakan kentang
  • (1888) Kamar tidur di Arles
  • (1888) Teras kafe di malam hari
  • (1888) Kebun anggur merah
  • (1888) Kafe malam
  • (1889) Malam berbintang
  • (1889) Bunga-bunga Iris *
  • (1889) Jambangan dengan 12 bunga matahari
  • (1889) Portrait de l'artiste sans barbe *
  • (1890) Potret Dr. Gachet *
  • (1890) Ladang gandum dengan burung gagak
  • (1890) Perempuan petani dengan latar belakang gandum
*Meraih  nilai penjualan tertinggi.

Van Gogh  muda awalnya bekerja sebagai penjual di perusahaan seni. Tapi pekerjaan itu sepertinya tidak cocok dengan hati nuraninya. Beberapa kali ia terpaksa menjual sebuah karya seni yang menurutnya sangat tidak elok. Hal ini sempat menimbulkan perdebatan antaranya dengan sang atasan, Obach. “Katakan padaku, bagaimana seseorang bisa menganggap dirinya benar dengan dengan menghabiskan kehidupannya yang hanya sekali untuk menjual lukisan-lukisan yang sangat jelek kepada orang-orang yang sangat bodoh”

Merasa tidak cocok dengan pekerjaannya itu, van Gogh membanting stir memulai karier sebagai seorang pendeta. Sekitar tahun 1879 ia bertugas di wilayah pertambangan Belgia sebagai seorang  misionaris. Di sana ia mulai menggambar sketsa para pekerja tambang. Apa yang dilihat itulah yang digambarnya, tanpa ada penyesuaian atau upaya membuat sosok yang ada terlihat lebih “baik”


Pemakan Kentang  dikerjakan van Gogh mulai 13 April hingga awal Mei, sebelumnya diawali dengan membuat sketsa dalam kurun waktu Maret hingga awal April.Sekarang lukisan tersebut tersimpan di Van Gogh Museum di Amsterdam. Van Gogh sengaja melukis sosok para petani di Nuenen apa adanya. Model juga diambil yang memiliki wajah buruk dan kasar supaya bisa terlihat alami. Dari mutu lukisan, van Gogh menganggap ini merupakan karya terbaiknya.

Dua orang dokter mendiagnosa van Gogh menyimpulkan ia menderita epilepsi yang cukup parah. Dalam http://medicastore.com/penyakit/686/Epilepsi.html, disebutkan epilepsy adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang.

Van Gogh menghabiskan sisa hidupnya di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis.  Ia dirawat  karena merasa dirinya menjadi gila Ada anggapan kesehatan mentalnya mempengaruhi lukisannya.  Pada tanggal 29 Juli 1890 di 37 tahun  van Gogh ditemukan tewas bunuh diri.

Irving Stone sang penulis kisah lahir di  Tannenbaum,  pada 14 Juli  1903. Spesialisasinya adalah menulis  biografi tentang orang-orang terkenal seperti:
  • Lust for Life (1934) – berdasarkan kisah hidup Vincent van Gogh
  • Sailor on Horseback (1938) - berdasarkan kisah hidup Jack London.
  • Clarence Darrow For the Defense (1941) - biografi Clarence Darrow
  • They Also Ran (1944, updated 1966) –
  • Immortal Wife (1944) - berdasarkan kisah hidup Jessie Benton Frémont
  • Adversary in the House (1947) - berdasarkan kisah hidup Eugene V. Debs
  • Earl Warren (1948) - biograpfi of Earl Warren
  • The Passionate Journey (1949) - berdasarkan kisah hidup John Noble
  • The President's Lady (1950) - berdasarkan kisah hidup, Rachel Donelson Jackson
  • Love is Eternal (1954) - berdasarkan kisah pernikahan Abraham Lincoln dan Mary Todd
Dan masih banyak lagi.

Secara garis besar,bagi saya  buku ini cukup berat mengingat sosok van Gogh sendiri cukup unik. Kesan muram, sedih dan putus asa beberapa kali terungkap dalam buku ini. Van Gogh semasa hidupnya hanya mampu menjual sebuah lukisan, sungguh kontras dengan situasi sesudah ia meninggal.

Walau begitu, gaya penulisan yang unik membuat saya bisa menikmati kisah yag ditawarkan walau dengan kecepatan membaca yang harus di turunkan beberapa tingkat. Buku ini sangat layak dibaca bagi mereka yang menyukai karya lukis serta menyukai sosok van Gogh yang misterius.

Banyak hal-hal baru yang terungkap dalam buku ini.Misalnya mengenai sosok sang adik, Theo yang selama ini selalu menjadi pendukung utamanya. Adegan pemotongan kuping yang elgendaris dan masih banyak lagi.

Buku ini juga sudah diadaptasi dalam sebuah film dengan judul yang sama, Kirk Douglas berperan sebagai van Gogh.  Film ini  meraih inominasi empat Academy Awards, menang satu nominasi. Jika ingin melihat karya lengkap van Gogh bisa mengunjungi http://www.vangoghgallery.com/catalog/Painting/. Juga mengunjungi http://www.vangoghmuseum.nl/


Sumber gambar: subculturia.blogspot.com

Sabtu, 01 September 2012

Menangis karena Allah


Cintaku,
Banyak hal yang tak perlu diungkap namun sudah terlihat jelas. Hanya butuh pemahaman saja. Ada kata-kata yang mampu menghilangkan rasa sakit, namun terkadang diam lebih menyembuhkan.

Sungguh miris melihatmu harus terpuruk sendiri. Aku tidak bisa memasuki rana ini, wilayah ini tertutup bagiku. Walau bagaimana situasi dan kondisinya ingatlah bahwa aku akan selalu menjadi bayangmu. Menemanimu disaat menangis dan tertawa

Saat ini aku hanya bisa memandang jarum jam sambil merapal doa permohonan agar cintaku diberi kekuatan untuk mengatasi semua masalah yang ada. Ikhlas dan pasrah cintaku, maka semua hal akan menjadi lebih mudah. Aku hanya paham, bahwa seseorang tidak akan diuji diluar kemampuannya. Itu artinya  citaku mampu menanggung semuanya. Tegar dan kuatlah cintaku.

Peristiwa yang mendera membuat merasa takut pada Sesembahanmu, hingga kau merasa resah. Mendengar keluhmu cintaku, membuatku teringat buku Menangis karena Allah.

Penulis: Mansyur Abdul Hakim
Penerjemah: M. Taufik
Penyelaras Aksara: Aulia Nur Rahma
Penata Letak: Dini Handayani
ISBN: 978-602-9498-58-5
Halaman: 398
Penerbit; Noura Books
Harga : Rp 58.000


"Barangsiapa tidak takut kepada Allah, ia akan merasa takut pada segala sesuatu" 

Sebuah kalimat yang bermakna luas. Seseorang yang takut pada Allah  tidak akan merasa takut pada dunia dan manusia. 

Membaca Menangis karena Allah membuat jiwa mendapat asupan rasa keimanan. Tertuang 170 kisah dengan berbagai latar belakang dan tokoh yang mampu menggugah serta mempertebal  rasa kecintaan kita pada Sang Pencipta.  

Tengok kisah nomer 34.  Berkisah mengenai Tangisan seorang Ahli Ibadah (Abid). Abu Al-Laitsi As-Samarkandi mengatakan, bahwa ia pernah mendengar dari ayahnya kisah mengenai seorang pelacur yang selalu menggoda lelaki dengan kecantikannya.  Ia selalu duduk di atas ranjang dekat pintu rumahnya yang terbuka.  Untuk bisa menikmati kemolekannya, setiap lelaki harus menyediakan dana sebesar sepuluh dinar.

Suatu hari, seorang 
Ahli Ibadah (Abid) tergoda olehnya. Ia berusaha keras mengusir bayang wanita itu, namun rupanya bisikan setan demikian kuatnya hingga ia menjual baju yang ia miliki dan mengumpulkan uang yang dibutuhkan dan diserahkan ke wanita itu. Kesepakatan telah dibuat.

Pada waktu yang ditentukan ia kembali mendatangi wanita itu. Namun saat ia menyentuhnya Allah menolongnya. Mendadak tubuhnya kaku, jantungnya berdetak keras, wajahnya mucat dan gemetarlah seluruh tubuhnya, tentu saja hal tersebut membuat wanita itu keheranan.

Dengan penuh penyesalan Abid itu mohon diri dan merelakan semua uangnya. Siapa yg mengira kejadian tersebut justru membuat wanita itu merasa sangat takut. "Laki-laki itu baru pertama kali melakukan perbuatan dosa ini, tetapi dia begitu takutnya. Aku telah lama melakukan perbuatan dosa ini dan Tuhan yang ia takuti adalah Tuhanku juga. Seharusnya, rasa takut (ku) jauh lebih besar daripada rasa takut(nya)" ia segera bertaubat dan rajin menjalankan ibadah.

Wanita  itu bahkan mendatangi kampung halaman Sang Abid. Siapa tahu ia bersedia menikahinya hingga ia bisa belajar agama. Sayangnya saat melihat wajah sang wanita, Abid sangat terkejut hingga meninggal. Ia terbayang akan perbuatan dosa yang nyaris dilakukannya. Bukan main sedihnya hati sang wanita. Untungnya Sang Abid memiliki saudara lelaki yang juga saleh walau miskin. Mereka akhirnya menikah.

Rasa takut Sang Abid tidak saja menyelamatkan dirinya dari perbuatan dosa, namun juga membawa kebaikan,  tobatnya seorang pelacur. Pelacur itu menggunakan pakaian yang pantas dan meninggalkan masa lalunya. Ia berharap dengan menikahi laki-laki saleh ia bisa belajar bagaimana menjadi seorang muslimah sejati. Harta baginya bukanlah masalah. Sungguh kisah yang mengharukan.
 
Kisah mengenai segala hal harus seimbang bisa ditemui dalam kisah nomer 14 tentang Abu Darda', sosok ahli ibadah yang kaya. Hampir seluruh hartanya dinafkahkan di jalan Allah, ia juga gemar berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.

Suatu saat Salman Al-Farisi, salah satu sahabat Rasullulah memberinya nasehat, " Wahai saudaraku sungguh jasadmu memiliki hak darimu. Tuhanmu memiliki hak dari dan istrimu mempunyai hak darimu. Oleh karena itu, berpuasalah dan berbukalah;sembayanglah dan kumpulilah istrimu. Segala sesuatu, berikanlah haknya masing-masing.

Kesalahan ketik seperti pintuh (hal 85), menegtahui (hal 100)   tak mengurangi kekusyukan membaca buku ini. Akan lebih  bermanfaat lagi jika ada semacam catatan kaki untuk menjelaskan beberapa hal sehingga buku ini juga bisa menjadi sumber pengetahuan. Misalnya pada halaman vii disebutkan tentang QS Al-Rahman [55], ada baiknya juga dijelaskan apa maksud dua surga. Pada beberapa bagian terbaca kalimat yang sedikit janggal, hal ini disebabkan karena rangkaian kalimat yang sedikit membingungkan.
 
Cintaku, apapun cobaan yang datang, hadapi dengan senyum. Kalimat dalam buku berikut layak untuk diteladani, " Rasa takut pada Allah merupakan gabungan ritual ibadah yang dilakukan seorang mukmin. Takut kepada Allah merupakan tanda diterimanya segala ibadah yang ia lakukan; takut kepada Allah merupakan  bukti doa yang diterima hingga dikabulkan. Tanda dikabulkannya doa adalah tangisan di hadapan Allah sambil berdoa. Menangis karena Allah merupakan kemampuan yang agung yang tidak akan dicapai, kecuali orang-orang saleh"(hal vii)