Minggu, 28 Oktober 2012

Kuis dari Penerbit Dolphin


Pagi.......................................................!

Dalam rangka peluncuran Wali Sanga besutan Damar Shashangka, tersedia 2 buah buku gratis bagi yang beruntung. *Awassss mata melotot baca kata GRATIS*

Caranya teramat sangat gampang cuman butuh 4  langkah
1. Buatlah coretan/puisi/curahan hati mengenai Wali Sanga sebanyak 498 karakter.
    YUP  cuman segitu
2. Upload kover Wali Sanga dalam coretan/puisi/curahan hati buatanmu
3. Tag ke minimal 10 orang.
    Jangan lupa juga ke Penerbit Dolphin, Sutaryono Djohar dan aku sebagai juri.
    Boleh salah satu aja kok.
4. Share link kalian di kolom komen di bawah postingan ini yah.
    Gunanya agar semua peserta bisa terdata.

Kuis ini berakhir tanggal  05 November 2012 pukul 00.49 WIB
Pengumuman bisa disimak pada tanggal 07 November 2012 pukul 10.00 WIB
Pemenang harap segera mengirimkan alamat. Jika pada tanggal 10 November 2012 alamat belum diterima maka hadiah akan dialihkan.

Selamat berkreasi.........!


Penyunting: Salahuddien Gz
Penggambar Sampul: Yudi Irawan
ISBN: 978-979-16110-5-3

Halaman: 276
Penerbit: Dolphin
Harga: Rp 49.800,-



Setelah Majapahit hancur oleh serangan Dêmak pada tahun 1478, tanah Jawa penuh dengan pergolakan. Masa itu adalah masa penyebaran Islam secara besar-besaran. Majelis Wali Sanga, selaku wadah besar para ulama, didukung pemerintahan Islam di pesisir utara, mulai merambah ranah politik. Bahkan Sunan Giri menitahkan pembakaran lontar-lontar agama leluhur, Siwa Budha, yang masih banyak disimpan penduduk Jawa. Karena merasa ulama seharusnya hanya berperan sebagai pencerah dan pembimbing pemerintah dan masyarakat, Syekh Siti Jênar menyatakan diri keluar dari Majelis Wali Sanga. Para ulama di Jawa pun di ambang perpecahan.

Dalam pada itu, di Jawa belahan timur, kerajaan-kerajaan pecahan Majapahit mencoba terus bertahan. Salah satunya adalah Daha. Pada tahun 1486 Daha menggempur Majapahit, yang berada dalam kuasa Dêmak. Sejak itu ia menyatakan diri sebagai Majapahit baru yang lepas dari cengkeraman Dêmak. Dan Dêmak ternyata tak bisa berbuat apa-apa karena ia sibuk mengembangkan kekuatan maritimnya. Dêmak sangat berhasrat menjadi penguasa Nusantara layaknya Majapahit dahulu, yang berjaya di lautan.

Tetapi yang paling ditakuti Dêmak bukanlah Daha, melainkan justru ahli waris takhta Majapahit di Jawa belahan tengah, Ki Agêng Pêngging. Ia pun menjadi ancaman Giri Kêdhaton, kerajaan bercorak Islam di Jawa belahan timur. Ditambah perselisihan dalam Majelis Wali Sanga antara Sunan Giri dan Syekh Siti Jênar, sosok berpengaruh yang sangat dekat dengan Ki Agêng Pêngging, Dêmak merasa keberadaannya makin terjepit. 


Novel ini membabar konflik-konflik di tanah Jawa sepanjang tahun 1493-1494, yang sangat jarang dikisahkan.

--------------------------------------------------


Sebentar.................................
Bakalan ada hadiah tambahan dari timbunan.
Hanya harap bersabar sedang didata dulu.
Untuk Juara 1 silahkan pilih 3 buku l yang ditawarkan kelak.
Sedangkan untuk Juara 2, diganjar 2 buku cukup layak khan....
SILAHKAN BERKREASI.........!
SEMANGAT..............................!

Sabtu, 27 Oktober 2012

Homeless Bird, Perjalanan Kehidupan Seorang Wanita India

Judul asli : Homeless Bird
Penulis :Gloria Whelan
Penerjemah: Ida Wajdi
Penyunting: Jia Effendi
Penyelaras Aksara: Fenty Nadia
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
ISBN: 978-979-024-504-4
Halaman: 182
Harga: Rp. 24.900,00
Aku adalah kata-kata, engkaulah melodinya; aku adalah benih, engkau pengusungnya; surga adalah aku, bumi adalah engkau
 
Aku sangat peduli padamu.
Aku merindukanmu saat kau pergi

Perempuan India selalu menjadi obyek menderita di beberapa kisah yang saya baca. Ada yang tokoh perempuan harus pasrah dihamili oleh menantu keluarga dimana ia dan sang ibu menggantungkan nasibnya. Bukannya mendapat perlindungan, ia malah dituduh menggoda sang menantu. Ada kisah yang membuat bagaimana susahnya seseorang menyakinkan orang tuanya bahwa tak perlu malu mempunya anak perempuan yang belum menikah. Kisah lain menceritakan bagaimana sang menantu harus memiliki dua kehidupan. Saat di rumah ia harus merendah demi suami dan keluarganya, saat bekerja dia mengeluarkan semua potensinya. 

Sekilas perjalanan kehidupan Koly bak film India, dimana tokoh utamanya akan dikisahkan bahagia, menderita lalu diakhiri dengan kisah bahagia lagi. Koly hanya seorang anak perempuan tengah berusia tiga belas tahun saat kedua orang tuanya memutuskan untuk menikahkannya. Bukan berasal dari keluarga kaya, tentunya mas kawin merupakan hal yang harus disiapkan dengan seksama. Dan seperti tradisi India, pihak pengantin wanitalah yang harus menyerahkan mas kawin. 

Malangnya nasib Koly, keluarga sang suami bukan menginginkan dirinya tapi mas kawin yang dibawanya.  Memang keluarga suami yang materialistis bukan hal baru lagi di India. Keluarga Hari, nama suami Koly hanya menginginkan mas kawin untuk membiayai perjalanan pengobatan Hari. Sungguh malang nasib Koly, ia menggenakan sari putih murah secepat ia meninggalkan rumah orang tuanya.

Sari atau saree atau shari adalah jenis kain yang berasal dari era 100 SM, dipakai wanita di negara India, Bangladesh, Nepal, serta Sri Langka Bentuknya berupa helaian kain  lebar yang tidak dijahit, variasinya beragam dengan panjang 4-9 meter yang dipakaikan di badan dengan bermacam-macam gaya. Jenis yang paling umum adalah sari yang dililitkan di pinggang, dengan ujungnya yang disangkutkan dari bahu ke punggung belakang. Sari biasanya dipakai menutupi petticoat atau baju bagian dalam,  dengan blus choli atau ravika. Sari juga  dikenakan berdasarkan wilayah, kasta, kegiatan, serta agama.

Sejujurnya saya nyaris berhenti membaca kisah ini saat baru mulai membaca. Kisah perempuan yang menderita tanpa melawan merupakan hal yang paling saya benci. Biasanya kisah menye-menye seperti itu yang saya hindari. Namun ada sesuatu yang membuat saya tergelitik terus membacanya,

 Makin ke belakang, Koly tokoh kita, memberikan pengajaran bahwa keberanian menghadapi segala hal adalah semangat untuk bertahan hidup. ia juga menunjukkan harapan bisa menjadi bahan bakar semangat menjalani kehidupan. Usianya mungkin saja masih sangat muda, tapi pengalaman hidupnya sungguh tak terbayangkan. Adegan saat sang ibu mertua membuangnya membuat saya miris. Sungguh terlalu sang ibu, apa dia lupa tanpa mas kawin Koly mereka tak bisa membawa Hari berobat *gamparrrrrrrr* Kalau melihat nasib Koly, sepertinya saya harus terus merapal doa supaya dapat jodoh yang tak memiliki orang tua, minimal jauh mengingat hubungan kurang manis dengan ibu mertua. *Cucrcol dikittt*
 
Buku ini memperikan sebuah pemahaman (lagi) mengenai kehidupan masyarakat di India. Perihal pernikahan, bagaimana para janda diurus di sebuah kuil, uang pensiunan janda. Di India pernikahan dini adalah hal yang biasa, semacam tradisi umum. Nyaris setengah populasi  perempuan menikah diusia kurang dari delapan belas tahun. Walau menikah dini, angka perceraian sangat rendah karena pencerian meurpakan hal yang dianggap memalukan di sana.
 
Di bagian belakang tercantum keterangan mengenai Bahasa Indi, salah satu bahasa yang dipergunakan di India dan juga  dipergunakan dalam buku ini. Misalnya  ghee adalah mentega yang dipanaskan dan mengandung substansi susu, choli adalah blus lengan pendek yang dipakai di dalam sari serta tali yang merupakan nampan.

Takdir memang tak bisa ditebak kemana akan membawa kehidupan kita.
Tapi bukan berarti kita harus pasrah saja mengikuti takdir.
Karena takdir sudah pasti bisa diubah.
Semuanya tergantung diri kita masing-masing

Sabtu, 20 Oktober 2012

Eon Sang Punggawa Naga & Damon Sang Vampir

Judul: Eon: Lahirnya Sang Punggawa Naga
Pengarang: Alison Goodman
Penerjemah: Putra Nugroho
Penyunting: Nuraini Mastura
Halaman: 577 

Nasib kita sekarang bergantung padamu
Kamu adalah Punggawa Raja Kembar,
kamu adalah yang Bangkit Bersama,
dan kamu sekarang memiliki dukungan penuh dari dewan.


Perempuan, cacat pula!
Sudah pasti sangat tidak layak untuk jadi Punggawa Naga yang dihormati seantero negeri.  Tapi justru kedua hal tersebut yang membuat kisah dalam buku ini kian "hidup" Kisahnya tidak hanya mengenai pertempuran dan intrik tapi juga mengenai gejolak hati sang tokoh utama.

Selama ini Eon menekan sisi perempuannya, ia menolak menjadi Eona demi mewujudkan impian sang guru, terpilih menjadi Punggawa Naga. Ia terpilih bukan karena kehebatannya, tapi justru karena sisi perempuannya. Menarik!

Beberapa bagian memang membosankan. Terlalu bertele-tele saat menjabarkan suatu hal. Sering juga salah tempat, saat ada adegan seru malah heboh menguraikan sesuatu. Untuk buku dengan aneka hal yang sering dijabarkan terinci ini, entah kenapa saya mampu bertahan melahap lembar demi lembar.

Menarik! Tak heran jika EON sudah diterjemahkan dalam 11 bahasa.

Kata yang pas buat buku ini adalah MENAWAN 
------------------------------------

Judul: The Vampire Diaries
         The Return: Midnight
Penulis: L.J  Smith
Penerjemah: Nengah Krisnarini
Penyunting: Dian Pranasari
ISBN: 978-979-024-380-4
Halaman: 688
Penerbit: Atria
Harga: Rp. 89.000,00

Cintaku,
Belahan jiwaku
Sungguh tidak ada satu orang pun yang mampu membuat hatiku berpaling darimu. Hingga saat ini seluruh hatiku penuh dengan kasih sayangmu.

Tak seorang pun.
Sungguh, aku berkata jujur. Damon bukanlah manusia, secara teknis dia berwujud manusia tapi dia adalah drakula. Aku benar khan, tak ada satu orang manusia pun ^_^

Pesonanya memang sudah kian memabukan bagiku. Aku dengan sadar membuka jendela kamar dan mengundangnya untuk masuk. 

Tapi jangan kuatir, sebuah hal ajaib membuat Damon berubah menjadi manusia. Artinya ia tidak boleh masuk ke kamarku lagi. Sungguh kasihan melihatnya merana. Hidup memang tidak adil. Stefan setengah mati ingin menjadi manusia sementara Damon akan melakukan apa saja, termasuk pergi ke neraka untuk bisa kembali ke sosoknya semula. 

Kota kecil itu kian menyeramkan. Banyak hal-hal ajaib yang terjadi disana, semuanya diluar jangkauan nalar. Mencekam! Seseorang bisa mengetahui mana sahabat dan mana yang musuh sekarang


Kata yang pas buat buku ini adalah KEREN

 

Minggu, 07 Oktober 2012

Hiking Girl, Kisah Tapak Tilas Dua Gadis Korea


Penulis: Kim Hye Jung
Penerjemah: Dwita Rizky
Penyunting: Dian Pranasari
ISBN: 978-979-024-392-7
Halaman: 276
Penerbit: Atria
Harga: Rp39.000,00

Ini bukan kisah perjalanan biasa
Tak ada panduan untuk menuju kesuatu lokasi pariwisata
Tak ada petunjuk bagaimana harus menikmati perjalanan
Tujuannya hanya satu, menuju akhir perjalanan
Menapaki    Silk Road yang berat
Mengubah kepribadian menjadi lebih baik

Dua gadis berbeda latar belakang, Lee Eun Sung dan Bo Ra berjalan sejauh  1.200 km dibawah pengawasan  Mi Joo  selama Bulan Juli –Agustus,   demi menghindari penjara anak-anak di Korea. Bukan perjalanan yang mudah memang, namun  sepertinya bagi mereka berdua lebih menyenangkan mencoba tapak tilas jalur SilkRoad yang keras dari pada masuk penjara anak-anak.

Lee Eun Sung terlahir akibat hubungan terlarang sang ibu. Sepanjang usianya ia selalu mendapat hinaan dan celaan karena tak punya ayah. Hubungannya dengan sang ibu juga kurang harmonis, untungnya ia cukup dengan dengan sang nenek. Eun Sung hidup sebagai anak yang keras dengan sifat pemberontak. Suatu saat akibat diejek, ia tak bisa menahan diri untuk menghadiahkan tinju mautnya pada seorang anak yang ternyata memiliki orang tua  berpengaruh. Sang anak butuh waktu lama untuk sembuh, keluarganya tak terima. Ia harus memilih masuk penjara anak-anak atau mengikuti program baru pemerintah untuk tapak tilas Silk Road.

Bo Ra hanya lebih  muda setahun dari pada Eun Sung, tapi hidupnya tak bisa dibilang lebih menyenangkan.  Ia sangat menyukai komik, namun sang ibu malah menyobek habis koleksi komiknya. Teman-temannya di sekolah menyuruhnya membeli makanan di kantin walau ia tak punya uang,  menyobek-nyobek buku  PR-nya, menyuruhnya menari striptease. Bo Ra melakukannya agar teman-temannya tidak beranggapan ia  meremehkan mereka, hal itu justru malah  membuat ia kian diusik. Bo Ra merasa resah,  dadanya serasa ingin meledak. Semuanya baru reda saat ia mencuri. Selesai mencuri ia kembali tenang.  Awalnya dia mencuri karena dikucilkan selanjutnya dia dikucilkan karena mencuri.


Berjalanan  mereka memang tidaklah mudah. Dengan dua gadis yang memiliki kepribadian unik, sang pengantar Kak Mi Joo juga bukan sosok yang ramah. Tempaan kehidupan membuatnya menjadi sosok yang tegas dan keras tapi  penuh perhatian. Misinya sangat jelas mengantarkan kedua anak tersebut selesai melakukan tapak tilas bagaimanapun caranya.

Semula saya sedikit bingung, apa manfaat yang diharapkan bagi kedua anak itu dengan memberikan hukuman melakukan tapak tilas?  Belakangan terungkap tujuan utama perjalanan itu. Baik Eun Sung dan Bo Ra diharapkan bisa bersosialisasi dengan sesama selama perjalanan, minimal mereka berdua bisa mampu menyesuaikan diri dengan Kak Mi Joo. Mereka berdua diharapkan mampu menekan ego dan segala sifat buruk dan terus menggali potensi yang ada. Tentunya dari sisi fisik mereka akan kian sehat. Siapa yang tak akan sehat jika  selama 70 hari berjalan.

Pengaruh penjara kadang justru membuat seseorang bisa menjadi lebih kejam karena kerasnya pergaulan di dalam penjara. Dengan melakukan perjalanan diharapkan sesorang bisa mengubah dirinya menjadi lebih baik tanpa campur tangan pihak lain. Kalau pun ada minimal hanya dari teman seperjalanan bukan lingkungan kejam ala penjara. Bagi kedua gadis, seberat apapun jalan yang bakalan mereka tempuh tak seberat kondisi jika mereka harus masuk ke penjara anak-anak.

Banyak hal menarik yang  mereka temui selama perjalanan. Dari sekedar mengetahui aneka macam makanan dan minuman khas, berbagai adat istiadat hingga berbagai macam kepribadian orang. Tak kalah menarik adalah pertemuan dengan keturunan Korea di luar negeri. Ikatan kebangsaan biar bagaimana juga cukup kental. Belum lagi kisah seru saat melarikan diri dari program hingga akhirnya ditemukan oleh pihak Korea.

Dengan gaya bahasa yang ringan buku ini sungguh menghibur. Hanya perlu diingatkan pembaca tak akan menemukan aneka gemerlap kehidupan remaja Korea ala  band-band remaja. Perjalanan tapak tilas yag mereka lakukan jauh dari kenyamanan.  Tak ada waktu untuk bersenang-senang. Setelah berjalan selama sepuluh hari akan ada satu hari untuk istirahat. Walau ada bus dan kendaraan umum, sesuai peraturan mereka harus tetap berjalan kaki. Konon buku ini terinspirasi kisah nyata, di Perancis  remaja salah jalan tidak dimasukan dalam penjara namun diikutsertakan dalam perjalanan jauh.

Akhirnya cukup mengejutkan. Kadang kita memang tidak mengetahui berartinya seseorang hingga ia menjauh dari kita. Kadang penyesalan yang muncul tak akan bisa mengubah keadaan. Untuk itu, hargai dan cintai apa yang ada sebelum menghilang dari kehidupan kita.

Sedikit ralat, dihalaman belakang tercetak “  Ada Eun Sung yang memukul teman sekelasnya, ada pula Bora yang gemar mencuri demi mengurangi rasa depresi akibat digencet di sekolah. “ Seharunya ditulis Bo Ra. Demikian juga yang ada di halaman 56 paragraf ketiga.


Jalur Sutra atau sī chóu zhī lù adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia Selatan menghubungkan Chang'an, Republik Rakyat Cina, dengan Antiokhia, Suriah. Pengaruhnya terbawa sampai ke Korea dan Jepang. Istilah 'jalur sutra' pertama kali digunakan oleh geografer Jerman Ferdinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Cina yang banyak berupa sutra.

Sekalipun baru dibuka resmi pada Abad-3SM, di masa Dinasti Han yang mulai mengirim utusan ke berbagai negara Asia Selatan dan Timur Tengah, namun Jalur Sutra sudah ada jauh sebelumnya. Jalur Sutra terdiri dari banyak jalur yang bercabang-cabang, dan digunakan untuk perdagangan berbagai komoditi selain sutra seperti gading, tanaman, emas. Secara garis besar terdapat tiga jalur, di utara, tengah serta selatan

Jalur Sutra benua membagi menjadi jalur utara dan selatan begitu dia meluas dari pusat perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan, rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia; rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

Gambar dari:
http://library.thinkquest.org/13406/sr/
http://tukangngarang.wordpress.com/2010/03/22/jalur-sutra-jalur-harta-karun/

Senin, 01 Oktober 2012

Saat "Beda" Justru Menyelamatkan Kota



Judul: ParaNorman
Penulis: Elizabeth Cody Kimmel
Illustrasi: Ross Stewart
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Rina Wulandari
Penyelaras Aksara: Putri Rosdina
ISBN: 978-979-433-718-9
Halaman: 261
Penerbit: Mizan Fantasy
Harga: Rp 44.000

Kukutuk kalian!
Kalian akan mati mengenaskan kemudian bangkit dari kubur sebagai mayat hidup! Kulaknat jiwa kalian agar tersiksa selama-lamanya dan jasab kalian agar abadi dalam keterhinaan

Nyaris tidak ada yang tak mengenal sosok Courtney Babcock sang cheerleader populer dengan gaya ekor kudanya yang mampu membuat cowok-cowok saling adu jotos. Tapi hanya sedikit yang mengenal sosok Norman Babcok sang adik.

Sekilas tidak ada yang aneh dengan sosok Norman Babcock.  Memang tatanan rambutnya bisa dikategorikan aneh, tapi itu masalah selera. Sama dengan selera anehnya, menyukai film zombi alih-alih film remaja. Jika diperhatikan lebih lanjut, keanehannya  bukan pada penampilan fisiknya, tapi pada tingkahnya.  Tidak hanya tingkahnya saja sebenarnya, bahkan saat Norman  lahir terjadilah hal-hal aneh, seperti seluruh lampu di bangsal bersalin mendadak korsleting, anjing-anjing di sepenjuru kota serempak melolong, dan muncul pelangi berbentuk tanda tanya di langit


 Entah kutukan atau apa namanya, namun Norman bisa melihat dan berkomunikasi dengan hantu, termasuk sang nenek. Kemana pun ia melangkah di Blithe Hallow, ia bisa melihat aneka hantu yang bersliweran. Para arwah juga saling berebut perhatian Norman, mencoba meminta bantuannya untuk urusan yang terselesaikan di dunia nyata. 

Hampir tak ada yang mempercayai kemampuannya itu.  Makanya ia sering dianggap aneh karena bagi orang lain ia terlihat seperti berbicara sendiri. Padahal ia sedang berkomunikasi dengan arwah. Tidak hanya arwah manusia namun juga hewan. Ia menjadi sering diejek dan diganggu oleh sebagain besar kawan-kawannya.

 Sebenarnya Blithe Hallow adalah tempat yang keseluruhan identitasnya terpaut erat dengan persidangan penyihir. Sekitar tiga ratus tahun yang lalu, sempat terjadi persidangan yang menuduh seorang anak adalah penyihir dan ia dihukum mati. Konon setiap tahun arwah sang anak akan bangkit dan melancarkan aksi terornya. Sementara para hakim yang menghukumnya akan bangkit menjadi zombi mencari pertolongan guna membebaskan mereka dari kutukan.

Zombi disini adalah mayat hidup yang berjalan mencari mangsanya. dalam berbagai film, zombi digambarkan suka mengisap cairan otak. Tapi dalam kisah ini, zombi para hakim bukannya mengisap otak hanya mencari pertolongan. Di dunia maya, zombi bisa diartikan sebagai hecker yang mengendalikan sistem.

Secara keseluruhan kisahnya bisa dikatakan sederhana. Mengenai bagaimana mengusir arwah jahat dan semula adalah seorang anak imut  dengan kelebihan yang pada saat itu dianggap sebagai sebuah kutukan, sebuah tanda bersekutu dengan setan. Ironi memang saat berbeda malah menjadi momok bagi diri sendiri. Belakangan justru berbedaan Norman, yaitu kemampuan yang dimilikinya malah mampu menyelamatkan kota dari kutukan berusia 300 tahun. 


Baik konflik dan penyelesaian juga terbilang sangat sederhana bagi buku setebal  261 halaman. Beberapa bagian justru terlalu mengada-ngada bagi saya.  Walau begitu pesan moral yang disampaikan perlu dicermati. Misalnya saja kondisi berbeda yang membuat seseorang dituduh penyihir dan dihukum mati mengandung pesan agar kita mau menerima sosok yang memiliki perbedaan. Mencoba menyelaraskannya lebih baik dari pada menjauhi dan mengucilkan dengan alasan berbeda.



Pesan bahwa keluarga bisa membentuk kita  juga disampaikan dalam kisah ini. Sosok ayah yang meredam rasa malu karena tak percaya akan kemampuan Norman membentuknya menjadi sosok yang cenderung menutup diri. Padahal bukan maunya menjadi berbeda. Kasih sayang ibu juga membuat tokoh jahat kita melunak dan "pulang" kemana harusnya ia berada.
 
ParaNorman sebenarnya adalah film animasi 3D yang dirilis pada 17 Agustus 2012 di negerinya sana. Buku ini merupakan kisah yang diadaptasi dari film. Para pengisi suara antara lain  Casey Affleck, Tempesrr Bledsoe, Jeff Garlin, John Goodman dan Leslie Mann. Tentunya akan berbeda membaca dengan menonton.  ParaNorman Official Trailer bisa dinikmati  di  http://www.youtube.com/watch?v=hgwSpajMw3s

Buku ini juga dipenuhi dengan berbagai ilustrasi yang menawan. Pada bagian  awal bab kita akan menemui ilustrasi terkait kisah yang ada dalam bab tersebut dalam warna hitam putih. Di balik kover depan dan belakang kita akan menemukan ilustrasi yang tak kalah menarik dalam aneka warna menawan. Bahkan jika kita perhatikan lebih seksama, halaman belakang menawarkan bentuk yang cukup unik, tengok saja bagaimana penempatan ISBN.