Minggu, 11 November 2012

Buku PUISI 17-8-45, Bukan Kumpulan Puisi Biasa



Judul : PUISI 17-8-45
Penulis: Dr.dr. H Boy Subiroso Sabarguna, MARS
Halaman: 91
Penerbit: nulisbuku.com
Harga:Rp  45.817

puisi (pu.i.si)
nomina (n)
  • ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; (nomina)
  • gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; (nomina)
    sumber: kbbi3
  • sajak; (nomina)
(sumber KKBI 3)

Sering kali  seseorang menyatakan baru saja menuliskan sebuah puisi. Di toko buku banyak buku-buku yang diberi label kumpulan puisi. Bahkan di angkutan umum bagi para pengais rejeki, jika tidak memiliki suara merdu maka pilihannya adalah membaca puisi, terlepas bagaimana isinya.  Sebuah puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara garis besar, sebuah puisi terdiri atas 7 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin. (http://carapedia.com/pengertian_definisi_puisi_info2067.html)

Menurut Supardi, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).  Sitomorang menyebutkan bahwa secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair.

Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan . Sedangkan HB. Jassin  mengatakan bahwa untuk mendefinisikan puisi, puisi itu harus dikaitkan dengan definisi prosa. Prosa merupakan pengucapan dengan pikiran, sedangkan puisi merupakan pengucapan dengan perasaan.

Salah satu buku berisi kumpulan puisi yang layak dibaca adalah PUISI 17-8-45 karanganDr.dr. H Boy Subiroso Sabarguna, MARS, atau biasa disapa dr. Boy.Buku ini sungguh mencerminkan rasa nasionalisme penulisnya. Tengok dari judulnya saja, 17-8-45 adalah tanggal kemerdekaan kita. Tepatnya 17-8-1945. Harga jualnya sebesar Rp 45.817 jika ditilik adalah tahun-bulan-tanggal kemerdekaan kita. lalu di bawah nama penulisnya tercantum kalimat," Warganegara dan Bangsa Indonesia"

Kovernya juga sederhana dengan mempergunakan warna putih dan merah warna bendera kita.  Dibandingkan dengan buku-buku beliau yang lain, kover buku ini termasuk yang paling sederhana. Biasanya di bagian belakang kita bsia menemui uraian singkat menegnai beliau disertai foto dan cara menghubungi beliau. Kali semua hal sepertinya sudah diwakili dengan kalimat Warganegara dan Bangsa Indonesia.  Buku ini juga mencantumkan Hak Cipta Universitas Indonesia Nomor: 056361

Secara garis besar buku ini  terdiri dari tiga bagian. yaitu  puisi dengan tema 17 Masalah Bangsa, 8 Pemikiran serta 45 Aktivitas Unggul. Puisi 17 Masalah Bangsa merupakan masukan bagi penyelesaian atau bahan renungan dengan harapan kelak pihak berwenang berkenan menyermati dan melakukan tindakan penyelesaian masalah. Puisi-puisi yang ada dalam bagian ini ditulis dalam kurun waktu 12-15 Juni 2010.Pada bagian Puisi 8 Dasar Pemikiran, sebagian besar puisi yang ada ditulis antara 1-8 Agustus 20120. Sedangkan Puisi 45 Aktivitas Unggul ditulis pada 6-16 Agustus 2010.

Lembar pertama pada tiap bagian akan dimulai dengan Pengantar. Namun tidak seperti kata pengantar yang umumnya bisa kita temui dalam buku-buku, Pengantar dalam buku ini juga dibuat dalam wujud puisi. Unik. Lalu agar mudah memahami kandungan puisi yang ditulis penulis akan mencantumkan Pola Penulisan dalam wujud aneka alur, Ini sepertinya menjadi ciri khas beliau. Banyak buku-buku beliau yang hanya berupa alur dan bagan, namun itu justru memudahkan bagi pembacanya untuk memahami topik yang dibahas.

Pembaca bisa menemukan daftar isi di tiap bagian. Hingga bisa memutuskan mana yang ingin dibaca terlebih dahulu tanpa perlu mengikuti urutan yang ada. Dari Daftar Isi, bisa dilihat tema yang beragam. Misalnya kita bisa menemukan tema mengenai copet, proposal, keterampilan, Forecasting,  bahkan Costumer Relationship Management.

Pada tiap awal judul, penulis memberikan angka guna memudahkan pemahaman. Misalnya  45-31 PROMOSI pada halaman 74. Ini berarti merupakan puisi yang berada dalam 45 Aktivitas Unggul, aktivitas yang perlu dilakukan oleh bangsa kita jika ingin maju. Angka 31 berarti nomer urut puisi .

Keunikan lain adalah Doa yang tertulis dalam wujud puisi. Diharapkan setiap puisi yang dibaca akan membawa manfaat sebagai asupan pemikiran. memberikan manfaat bagi penggunanya, dan menjadi pahala bagi pembuatnya. Selain di bagian 17 Masalah bangsa, doa nyaris ada di tiap bagian, doa ini juga ada di penutup.

Jika disimak secara lebih mendalam, penulis tidak hanya menuliskan puisi mengenai sebuah masalah namun juga memberikan solusinya. Misalnya pada  bagian 17 masalah,  penulis juga memberikan tabel yang berisi perhitungan dana yang harus dikeluarkan jika ingin menyelesaikan masalah. Mari kita simak penggalan  Puisi 17-4 ORANG TUA TERLANTAR

Waduh,
Orang tua, renta,
tidur di kolong jembatan

Untung,
bukan ibu kita,
------------
------------
------------

Tanggung jawab negara,
siapa?Kementrian sosial,
caranya alokasikan dana 1 trilyun
tiap propinsi,
pelihara,
dengan tugas berdo'a
------------
------------
------------
Di beberapa puisi kita akan menemukan semacam catatan kaki. Hal ini dimaksudkan agar pembaca paham bahwa hal yang dibicarakan berdasarkan pemikiran dalam buku-buku penulis yang lain. Catatan kaki ini bisa juga disebutkan sebagai semacam penghubung antara puisi tersebut dengan buku-buku lain. Contohnya dalam Puisi 45-26 Business Plan.

Kegiatan operasional
perlu dipersiapkan, antara lain
membuat business plan(26)
(26) Sabarguna, B.S, Business Plan, Salemba Empat,Jakarta 2010


Dokter yang satu ini memang sangat unik di mata saya. Suatu waktu ketika harus membuat tugas pemasaran, saya membeli buku berjudul Pemasaran Rumah Sakit tanpa memperhatikan dengan seksama siapa penulisnya. Belakangan saya baru menyadari bahwa buku yang saya beli merupakan karya salah satu manajer di tempat saya bekerja  (waktu itu). Langsung saat bertemu disebuah acara saya meminta kesediaan beliau membubuhkan tanda tangan di buku saya. Unik karena  dokter  yang satu ini lebih sering mengurusi soal keuangan dibandingkan pasien. Bahkan ada candaan bahwa yang ada di saku jas putih beliau bukanlah stetoskop tapi kalkulator. Tak heran jika beliau memegang rekor MURI untuk Penulisan Manajemen Perusakitan yang paling produktif. Konon bukunya sudah mendekati angka 100.

Belakangan saya selalu ketiban rejeki mendapatkan semua buku baru beliau. banyak hal-hal baru yang bisa saya temui, teori dan praktek bisa selaras sejalan. Wawasan saya bertambah. Ilmu yang beliau berikan semoga menjadi amal. Aamiin.

Bekerja bersama beliau walau sesaat memberikan banyak ilmu. Salah satunya adalah keuangan yang dulu saya hindari ternyata bukanlah hal yang menakutkan. Urusan keuangan memang kaku karena 1+1=2 sementara selama ini sebagai praktisi dibidang komunikasi 1+1 adalah2. Ternyata urusan keuangan juga mengasyikan dan membutuhkan seni tersendiri. Penyesalan saya hanyalah tidak sempat menjadi anak buah beliau di bagian Ventura dulu, saya sangat yakin banyak gebrakan mengejutkan yang beliau lakukan jika memangku jabatan itu. Itulah dinamikan kantor, mau bagaimana lagi.

Untuk melihat karya beliau yang lain bisa berkunjung ke www.sabarguna.com, jika ingin berkomunikasi bisa mengirim e-mail ke sabarguna@yahoo.com. Jangan khawatir walau wajah beliau berkesan kaku (namanya juga bagian keuangan) namun sesungguhnya beliau humoris dan penuh perhatian terhadap anak buahnya.

Sukses Dok, ditunggu undangan Pengukuhan Guru Besarnya.

1 komentar:

  1. "prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin" wah saya jadi tambah pengetahuan nih.

    BalasHapus