Rabu, 16 Maret 2016

2016 # 31: Buku Seputar Jodoh



Judul asli: Jodohku Maunya sih Kamu
Penulis : Ustad Wijayanto
ISBN-13: 9786023850259
ISBN-10: 6023850251
Halaman: 232
Cetakan: Desember 2015
Penerbit: Noura Books
Harga: Rp 59.000
Rating: 4/5


"Perempuan berkaca mata cenderung tidak setia." 


Demikian kalimat yang tercetak pada buku yang berisi kumpulan ceramah Ustadz Wijayanto.

Wah! Sebagai perempuan berkaca mata jelas saya langsung meradang. Maksudnya saya bukan tipe perempuan setia gitu? Berdasarkan apa pak ustadz satu ini bisa menyebutkan begitu? Ada hasil riset ilmiah atau hanya dugaan semata? Sempat jadi sebel membaca kalimat tersebut. Tapi membaca uraian di bagian bawah, mau tidak mau jadi setuju. Perempuan berkaca mata menurut pak ustadz, saat bangun tidur lebih mencari kaca matanya dari pada suami. Hi hi hi kalau itu sih benar sekali. Dari pada salah lihat orang karena rabun^_^

Uraian padat namun disampaikan dengan gaya yang santai membuat buku ini menjadi bacaan yang memberikan asupan jiwa dari sisi religi serta hiburan. Pembaca tidak merasa digurui, justru malah ikut tertawa bersama pak ustadz, sambil diam-diam membenarkan uraian tersebut. 

Buku ini, tidak saja menguraikan perihal bagaimana jodoh yang baik bagi kita menurut ajaran agama namun juga mengenai bagaimana kita mengaruhi bahtera rumah tangga sesudah mendapatkan jodoh.

Secara garis besar, buku ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama berjudul Semoga keluargaku Dirindukan Surga: Liku-liku Keluarga & Solusinya Sejak Menikah Hingga Punya Mantu. Isinya mengupas antara lain tentang bagaimanakah  pergaulan dengan lawan jenis yang baik, cara memagari perkawinan hingga tidak muncul selingkuh, bahkan ada juga tentang seni bercinta dalam Islam.

Sementara bagian kedua diberi judul Ketika Hati Merindukan Surga, memuat beberapa hal seperti Jangan Sepelekan Hutang, Memaknai Musibah, Menyegarkan Amal.

Selain uraian, kita juga bisa menemukan contoh dalam kehidupan nyata. Misalnya dalam urusan CLBK, bermula dari iseng menyapa di FB mendadak berlanjut dengan pertemuan lalu selanjutnya terjadilah hal-hal lain. Bukan melarang silaturahmi, tapi jangan dijadikan itu sebagai alasan untuk mencipkan hal-hal yang tidak patut.

Saya jadi teringat, seorang teman menulis di status FB-nya bahwa belum lama seorang ibu menelpon dan mendampratnya dengan tuduhan mengganggu suami sang wanita. Jelas teman saya bingung, saat si wanita menelpon dan menyebutkan bahwa ia adalah istri X, mantan pacarnya dulu, ia justru heran dan bertanya apa khabar suami sang ibu. Meski sudah tidak bersama, mereka masih menjaga silaturahmi dengan cara santun. Usut punya usut, ternyata sang istri menemukan obrolan mereka di ym (jadul banget yaa)dan langsung meradang. Mantan pacar teman saya meminta maaf atas kelakuan istrinya. Sementara teman saya ternyata agak kesal, kok ya ym zaman jadul masih disimpan saja sih/ Chatting itu sudah berusia lebih dari 10 tahun wkwkwk. Istri pencemburu atau suami yang tidak bisa move on ^_^

Bagi saya, membaca buku ini, bukan saja mendapat tambahan asupan gizi bagi rohani, tapi juga mendapat hiburan. Cara berceramah pak ustadz yang humoris ini kadang membuat saya meringis karena merasa "tersenggol." Ketika menyampaikan suatu hal, beliau memadukan antara fakta dan aturan yang harus disampaikan dengan gaya yang serius tapi santai. Kaum muda lebih bisa menerima dakwah dengan cara ini.

Tata letak yang penuh dengan ilustrasi serta aneka warna cerah, membuat buku ini berbeda dengan buku mengenai dakwah lainnya. Warna hijau dengan mengusung foto diri pak ustadz memang akan langsung menarik perhatian mereka yang melihatnya di toko buku. Begitu calon pembeli membuka dan melihat aneka ilustrasi, mereka bisa menjadi tertarik. Topik serta isi buku ini cocok untuk memperkenalkan mengenai jodoh, pasangan hidup bagi remaja.

Urusan jodoh, maut dan rezeki memang sudah ada yang mengatur, tapi boleh khan berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Jadi setelah membaca ini, semoga para kaum jomblo makin berkurang. Sementara yang sudah "double" bisa makin mempertahankan rumah tangganya. Harap diingat, menjaga lebih sulit dari pada mendapatkan.












































1 komentar: